Sabtu, 24 Desember 2011

study banding SMKN 1 MAS UBUD


di tamskobersama wakasek
Study banding adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah pengetahuan dan menambah wawasan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya.
Namun ada sedikit catatan kecil mengenai study banding yaitu ksannya suatu kegiatan yang menghabiskan uang, melelakan, membosankan. Padahal hal tersebut merupakan pemikiran yang salah, karena study banding adalah kegiatan yang menyenangkan, positif, dan memotifasi para pesertanya untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Seperti hari ini, 24 Desember 2011 kedatangan tamu dari SMK Negeri 1 MAS UBUD – Bali dalam rangka study banding untuk mengembangkan rasa bersaing yang tinggi dan memotifasi siswanya agar lebih berfikir maju dan memotifasi siswanya agar lebih berfikir maju dan selalu ingin menambah wawasan agar tidak tertinggal dengan sekolah pesaing lainnya.
“Alasan sekolah ini melakukan study bandng di SMKN 4 Malang diantaranya karena SMKN 4 Malang adalah sekolah grafika tertua yang bertaraf internasional dan terbukti memiliki kualitas di dunia pendidikan”, ujar Wirahadi selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 MAS UBUD – Bali.
Kegiatan ini sudah berlangsung selama 2 tahun di SMK N 1 MAS UBUD. Pada tahun ini SMKN 4 Malang  merupakan sekolah pertama yang menjadi tujuan study banding di luar pulau Bali. Kegiatan seperti ini dilaksakanan untuk memberikan pengetahuan dasar sebelum melakukan PSG (Pendidikan Sistem Ganda) di suatu industry.
Jumlah peserta yang dating dan mengikuti kegiatan ini adalah 165 siswa yang merupakan seluruh siswa kelas 10 , kepala sekolah, dan beberapa guru pembimbing. Mereka sangat menikmati kunjungan ini. Ucapan selamat dating oleh perwakilan dari SMKN 4 Malang di auditorium merupan kegiatan awal dan selanjutnya mereka mengelilingi GRAFIKA dengan penuh semangat, penasaran, dan senang. Ruangan kelas, lab MULTIMEDIA, bengkel TKJ, ruang desain, ruang repro, ruang sablon, uks, dan semua ruangan tak luput dari perjalanan mereka.
Edi Sugeng, wakasek SMKN 4 Malang sangat senang dan bangga atas kunjungan study banding ini, karena hal tersebut menunjukkan bahwa GRAFIKA mampu menunjukkan eksistensinya didunia pendidikan, khususnya dunia pendidikan Indonesia.
Miatan dan Yusti, keduanya berdecak kagum dengan SMKN 4 Malang yang memiliki banyak kelebihan antara lain, para warganya yang sopan dan ramah, suasana sekolah yang nyaman, fasilitas sekolah yang maksimal dll.
Semoga ilmu dan pengalaman yang didapat dapat berguna dan bermanfaat bagi peserta study banding SMK Negeri 1 MAS UBUD – Bali.


Minggu, 18 Desember 2011

Jenis-jenis Majas


Majas perbandingan
  1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh:Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
  1. Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
  1. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai". contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
  2. Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll. contoh: Waspadalah terhadap lintah darat
  3. Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
  4. Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
  5. Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
  6. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
  7. Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
  8. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
  9. Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
  10. Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
  11. Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
  12. Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
  13. Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
  14. Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
  15. Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
  16. Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
  17. Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
  18. Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
  19. Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
  20. Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
  21. Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
  22. Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
Majas sindiran
  1. Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
  2. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
  3. Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
  4. Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
  5. Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
Majas penegasan
  1. Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
  2. Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
  3. Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
  4. Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
  5. Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
  6. Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
  7. Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
  8. Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
  9. Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
  10. Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
  11. Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
  12. Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
  13. Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
  14. Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
  15. Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
  16. Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
  17. Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
  18. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
  19. Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
  20. Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
  21. Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
  22. Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
  23. Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
  24. Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
  25. Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Majas pertentangan
  1. Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
  2. Oksimoron: Paradoks dalam satu frase.
  3. Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
  4. Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
  5. Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.

Kamis, 15 Desember 2011

kedungLO kenangan bersama crew DTV

mas noly dan mas joko
ini tuh kayag acara dr silam wahidiyah gt. aku juga gak paham maksudnya.pokok e tuh ada nangis2nya, ceramah dan gt deh, secara detailnya aku jg kurang tahu.
   
aku gendud ya :D
kangen jugak nih sama yang namanya mas rahmad.multi talent banget.
mas rahmad yg pakek bj ijoo :D
terussss,,
nywicher i :D
di obvan bersama mas2 ee :D
mas jok,mas agung, mas noly
sebelom berangkat pun jugak jeperat jeperett hahha :D
mas vand, mas badrus, arek ayu :D
nih kata2 yg dienget dan gak bosen2 e nirokne :P
Yaa Sayidii Yaa Rosullalloh..
FAFIRRUILLAULLAH WA RASSULIHI SAW,

uas (SUMATIF) + TO

UAS, ohh..
ujian akhir di tiap semester. tp, menurut ku uas kali ini sangat BURUK, GAK EFEKTIF banget.
ets, cerita dari awal dulu aja yah.
pagi2 kan keabisan pulsa buat bales smsnya DITA. daaaann.
terpaksa pinjem hp e mbakKU, trs bales sms buat berangkat bareng DITA.
setelah 15 menit berlalu aku jalan ke pinggir jalan nunggu DITA. kan dijalan ya ramme lah ya, jelas pagi2. hehe, terus tuh ada ayam yg ke tengah jalan buat nangkep laron. dan aku sampek syokk, ngebayangin yg gak habis pikir yg ada dipikiranku. hhuahha :D. terus nih ya, ada mobil yg nge BEL *tin tin. apanya gak ngakak. PELO ato gak meker tuh sopirnya. logika aja. tuh kan hewan ya? kok bisa2nya dibel gitu? JAN GAK NGEFEK BEHLAS. dan aku sampek di pinggir jalan tadi tuh ngakak dewe, sampek tersepona dengan ayam yg td. salut dan GILA :D. terusss, berangkat deh bareng dita, dan ketemu MEGGA :D.
emm, nyampe skola jam setenga 7 kurang 5 menit. biasa, jalan sendiri.
trsss, emm.
liyat suasana kelas yg aneh.
MIKIR :
* iki lek ujian yagpo
*gada kartu peserta
*gada nomer duduk peserta
*kelas yang kotor
*soal ku soal A ato B, GANJIL apa GENAP
*duduk be siapa
*agama materinya apa aja
*dll

terus ak belajar bentar wt pak GENK.belajar matematika. hehe
terus ada yg nyalain lcd nya+Pc nya. dan diliyat denah tempat duduknya. oke, dan aku nomer absen 35 dapet soal A duduk bareng pak GENK di belakang bangku ke 3 dari pojok kiri. dan segeralah aku dan warga mmb nata meja kursi jadi 2 2.
dan pensilku di orotne sm BETO loh.ya ampuunn, baik banget. makasih ya to :)

wah, td tuh penjaga pertama sama pak sapa ya?
em kagak tau  namany sp. pokok e pak guru PD. sering ketemu se, tp gak pernah kenalan. hehe, maav ya pak :P
berdoa menurut agama dan keyakinan masing2.
bagi2 LJK (lembar jawaban komputer)

okeh,
trs gatau tuh banyak bacotan2 gak jelas yang menurutku nggara i aku dan temen2 peserta ujian kurang konsen.
megelno bgt. oke lah itu wajar ya pemberitahuan informasi tu, tp.
seharusnya kemarin itu ada penyuluhan ato pemberitahuan tentang gimana ngerjain soalnya, ngisi identitas, dan lain2. kalo gini ini kan malah nggarai konsentrasi berkurang ta.
hooo ~ jan sangat gak efektif banget.

agama lancar, tapi.
yang gak kusuka nih, masak waktu ngerjain belom abis udah di next. apa2an sih. itu juga megelno bgt. jiampud. aku jd bengok2 "aku belom rek, aku belom" dan mereka njawab wes jawaban e A. oh jian duobol banget. gara2 e tuh tadi si pembacot ngasih info waktu ngerjain kurang 10 menit, sedangkan kelas ku msh di nomer 36. kan gak asik. gabisa menghayati njawab bener2 spesifik kan. halah.yasudah. okelah demi mmb kabeh, manut wes aku.

terus yg kedua matematika.
emm, belom slese ngitung wes slide e ganti. kan jiampud sekali. jan gak nyenengno murid e behlas yo gurune i? waktu 3 menit buat ngitung soal yg cara  njawab e se ambrek. dobol sekali. huahaha.

masak ya waktu ujian berlangsung ada yg mamm beng2, berpelukan(basuki + rashad), ngemut permen, sing ngobrol sendiri (ngomongno tiket2 apa gt, he lah prasamu iki jam lapo he? iki ngerti o waya e uas yo he yo. kok isone dodolan tiket. oh, jan kudu tak balang be sepatu koen maeng. saking ae aku maeng diem dan emg lebih  baik diem drpd nggacacor gak penting koyok kowe *sepurone sakdurung e he), ada yg batuk, ada yg ngomongin ttg kulkas dua pintu (nyender jojo+kito).

ADA YG LUCU JUGAK NIH.
masak wkt ujian jugak ada yg mainan merconan? tembak2 an di luar skola? tepatnya di AL?
kan ya allah, iki jian nganggu konsentrasi e peserta ujian. jian. uas pertama SANGAT SANGAT SANGAT GAK EFEKTIF BUANGET !
pas TO
bahasa indonesia lucu juga, yg jaga tuh sodara jauh nya octa. yang katanya anak2 mirip sm bapaknya ucup. huahaha, nguakak banget. jan isine iki duduk uas, rasane kayag listening pas pagi hari tuh. gada bedane. rame, contoan, dan koyok tahek. nggilani,ilfil aku sampek an. oh ya allah..


trs bu dyah masuk kekelas marah2, liyat gara2 ada bbrp anak yg gak pakek atribut skolah lengkap. yg kena haris. wis gak pakek bed kelas+pakek bj kengen panjang. 
diilokne ngene se be guru PD iku "nggawe lengen dowo kademen tah yok po le?" hahaha.


wes pokok e kakean pengumuman kakean TAHEK. 
udah dulu nih ngeblognya. oh ada yg lupa.aku dpt nile TO bahasa indo 52,5 SUMPAH SANGAT MENJIJIKAN. NGGUILANI. HII,ISIN AKUU :@
tp tak apa, kerja sendiri, kemampuanku segitu. dan belajar harus di tingkatkan lagi intine. hehe.





Minggu, 11 Desember 2011

simpang lima gumul





salad buah

hmm, ngomong2 salad tuhh. *dan pasti yummy kan hiya?
yang meliputi isinya :
anggur merah, melon,  anggur item, apl washington+apel fuji,rock melon, alpukat, strowberry, mayones, keju, jelly cream, cerry merah dan di camour aduk entah disulap jadi apa pokok e tuh jadi ouwenak seperti yg diatas. dan jugak mayones nya tuh ngebuat asli sendiri loh. tanpa campur tangan mesin ato campur tangan blablablaa.. hahaha..  "jelas mas aris". ahyee, sekalian kenalan tuh tadi.

dan terussss..
emm,,
nah tuh namanya blueberry float.
haha, maav yah,tuh njeperetnya udah tinggal dikit. seruput seruputtt,, mantapss, suweeegerr..
istimewa "ahyee katanya mas aris"
hahahhaaaaa..

Sabtu, 10 Desember 2011

lembah dieng

Kawasan objek wisata Lembah Dieng telah menajdi salah satu objek wisata yang paling banyak dikunjungi di kota Malang. Salah satu pilihannya ialah wisata air Lembah Dieng. Berlokasi di jalan bukit, tempat ini menawarkan kolam renang bertaraf internasional dengan harga yang terjangkau. Cukup Rp 8,000 untuk pelajar dan mahasiswa.
nah, sore tadi aku bersama puacarku, nanda+bagus, erell+anggun, lina.oyond, qto main  kesana yg tujuan utamnya mau berenang.
haha, berenang dengan puas. 10xPP lebar, 1x Panjang. wuss.
gilak, seneng buanget. tp yah gitu. bentar tp ASEKK.
janjian di sekola jam 2 sore. berangkat jam setenga 3 didepan smaima, dan teyus lgsg warwer kesana bareng2.. dan nyampe sana.
1.bayar parkir Rp. 1000,-
2. beli tiket masuk +nunjukin kartu pelajar Rp. 8.000,- SAJA
3.ganti baju daaaaannn  BERENAAAAAANGGGG..
dan itu tadi ada cemuns2 jugak dr anak grafika RPL gol ane mbatu, lanang, jipid, kepik, dan kawan2..
ya bergabung ketawa, nyepikan, guyonan dan semuanya bareng2.
walo kolam nya agak rame, tp yg ngerameni tuh anak2 grafika :D
huhahhaaa.
yg lain pada gada yg berani renang PP lebar kayag aku i.
yawes lah aku niati aja PP sendiri. ya sempet sih bareng sm bagus+anggun. tp cumn sekali2 aja.
teruuuusss.
mpe jam 4 sore CUKUP BERENAANGNYA.
dan kami ganti baju.
teyusss pulang. sempet ada peroblemsih. kan itu. kuncinya lina sm kunci motor e puacarku ilang. jd mondar mandir balek masuk kedalem lg. padahal kan udah di parkiran kan ya. dan ternyata kunci spdny lina tuh ketinggaln di spdny dan diamankan sm penjaga parkirnya, tp kalo pny e rekat disembunyiin erell. GIMANA GAK DOBOL TUH namanya?
dann terus pulang.
LAPER BELI BAKSOKU..
dan kenyang pulang ke PANJEN.
nyampe ruma selamat.
alhamdulillah,.
terimakasih dg semuanya ya allah. semoga engkau selalu  melindungiku dimanapun aku berada :)

TIPS DALAM MENGERJAKAN UJIAN 1

Ujian Nasional (UN)  banyak menjadi perdebatan akhir akhir ini.apapun hasilnya nanti pasti ada ujian apapun bentuknya, dari pada ikut ribut  memperdebatkan UN lebih baik sebagai siswa terus belajar dan mulai mempersiapakan diri untuk menghadapi ujian .
Berikut ini ada 10 tips untuk mempersipakan diri dalam menghadapi dan saat  mengerjakan ujian:

1. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

2. Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.

3. Bersantailah tapi waspada.
Santailah, kendalikan pikiranmu jangan memikirkan ketakutan yang ada di benakmu. Sebisa mungkin kamu hilangin dan cobalah memikirkan apa yang seharusnya kamu lakukan. Berpikir secara rasional dan stay cool

4. Preview soal-soal ujianmu dulu
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.

5. Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
- soal paling sulit
- yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
- memiliki nilai terkecil

6. Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mula, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.

7. Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.

8. Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetail. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.

9. Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu,  hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

10. Analisis hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah.
Perlu diingat, belajarlah jauh-jauh hari sebelum hari ujian tiba. Usahakan jangan menggunakan sistem kebut semalam. Justru pada hari-hari mendekati ujian, badan dan pikiran harus rileks.

Jumat, 09 Desember 2011

SOAL DAN PEMBAHASAN LISTRIK STATIS.docx - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh

SOAL DAN PEMBAHASAN LISTRIK STATIS.docx - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh: SOAL DAN PEMBAHASAN LISTRIK STATIS.docx

kata hatiku

Ketika bimbang, AKU sering bertanya pada sahabat, keluarga, teman,ato orang lain. banyak banget masukan komen, semangat,dukungan, motifasi ato malah jawaban yg banyak yg malah buatku malah tambah bingung.  Dengarkan kata hati KU dan ngedapetin maasukan utk menguatkan bukan malah membingungkan. 
kalo nngomongin kata hati tuh, SENENG + BAHAGIA.
mata bisa menutup ato malah mata bisa menutupyg namanya indahnya jiwa yg sesungguhnya. dan mata bs menipu segalanya. walau ada pepatah ato kalimat yg gini bunyinya * mata gabisa ngeboongin keadaan. tp itu menurutku salah. dan tergantung jugak sm suasana dan sp tuh orangya. 
Jaga hati dengan kejujuran pada kata hati, kendalikan liarnya fikiran dan teduhkan mata dengan keindahan sejati !!

hidup pilihan ?

SULIT YA NGARTIKAN  ” Hidup Adalah Pilihan” YG SERING DIKATAKAN SM TEMEN2.
MENURUTKU SEH, ANGAN2 ATO MUNGKIN HANYA KEINGINAN BELAKA
pilihan itu adalah DOA YG DILANDASKAN *asekkk :D dengan HATI, kesungguhan , dan niat yag kuat untuk berubah dan berbuat semaksimal mungkin memanfaatkan kemampuan yg dimiliki dan terus menambah dengan belajar dari alam, masyarakat dan teman. dan SIKAP” Rendah hati” ituuu puenting buangett :)

B I S A

Baru mulai mencari arti cinta yang sebenarnya, baru mengerti cinta Bukanlah sebuah hubungan yang gampang putus oleh waktu. Cinta Adalah rasa yang tak lekang oleh waktu. Rasa sayang, Menjaga hatinya, Dan cinta hanya memberi …. Bisa lakukan itu?

j p

aku mencarimu
dalam heningnya malam
dalam pekatnya pikiran
aku menunggunmu
diantara berjuta kebimbangan
diantara selusin kebohongan
mengapa tak jua kau datang?
padahal tkah lelah aku bertahan
akan kembalikah kau?
:(

k m - jp

semilir angin malam getar amarah
gelora renjana teramat sangat
inilah rasa..
dalam pacu-pacu waktu yang tak tertahankan..

tan !
AKU RINDU PADAMU :*

kangen JP

bagaimana bisa aku terus diam
kalau ini semua tak terbalas
bagaimana bisa aku terus diam
kalu ini semua menggantung…

engkau…
yang ada di sana, yang dimana
taukah kau jika aku tulis ini
tulis tentangmu, tentang rindumu

engkau…
pernahkah juga menyambut rinduku
walau hanya dengan senyum
tanpa harus kau ucap kata penyambutan

engkau…
yang ada dimana
ketahuilah aku terus merindumu
ketahuilah aku terus menantimu kembali
kembali bersama sperti waktu itu
waktu yang penuh canda dan bungah
waktu yang berlalu dengan indah
waktu yang slalu terkenang

ya allah..
sampaikan padanya
tentang rinduku
tentang rindunya yang slalu kutunggu
tentang rindunya, ya allah…

P "Tak Ingat Tak Tahu"


Rinduku selalu mengalirkan namamu
Namamu selalu detakkan jantungku
Sulit kubendung naluri itu
Selalu begitu, setiap waktu
Tapi, kau tak ingat dan tak tahu

Dan akhirnya akulah yang terpuruk dalam rasa itu
Rasa yang menggebu sejak dulu, dari masa lalu
Dan kau tak pernah ingat dan tak pernah tahu

Rasa dan asaku padamu terukir begitu jelas di tulang rusukku
Mengalir deras di aliran darahku
Memukul keras membuat lebih cepat detak jantungku
Sedikitpun, kau tak ingat dan tak tahu

Seperti menghitung jutaan bintang di malam hari
Seperti menghitung rinai hujan yang jatuh ke bumi
Seperti menghitung hamparan pasir di pantai ini
Sampai matipun kau tak kan pernah ingat dan tak kan pernah tahu
Bahwa disini ada satu hati yang menunggu, satu jiwa yang terbelenggu

r u j a k @depan RS supraoen

Rujak manis adalah semacam salad. Terbuat dari buah-buahan segar dengan saos manis pedas. Buah-buahan yang dipakai antara lain: mangga muda, bengkuang, salak, pepaya yang hampir matang, kedondong, jambu, mentimun, belimbing, dan lain-lain. Saus yang dipakai terbuat dari gula jawa, kacang tanah, asam, garam, jeruk nipis, dan cabai.

tugas bahasa indonesia SABTU besok 2


Desember 30th, 2008 by agnez
Desahan angin malam masuk ke dalam sukmaku. Membawa angan serta diriku menari bersamanya. Lampu beralaskan bintang terus bersinar indah seperti mengisyaratkan kedipan yang cantik ke arahku. Sungguh indah malam ini. Mimpi yang dibalut kecerahan sangat kudamba disaat sekarang.
Tiba-tiba saja keramaian bayang itu semakin kabur, meninggalkan bercak keheningan pada malam yang semakin pekat. Aku terbangun. Semua terlihat samar-samar pada mulanya. Kujelikan lagi pandanganku. Sebuah kamar yang terang dengan empat lampunya membuatku ingat di mana sekarang berada.
Seorang bocah tertidur pulas diatas ranjang yang bersih. Ia tampak tenang walaupun, dalam rautnya terlihat jelas akan kesakitan yang dihadapinya. Sudah hampir 24 jam aku menantinya sadar namun, belum sedikit pun ia membuka matanya.
Aku memandangnya dengan hati yang pilu. Merasa bahwa diri ini tak pantas menjadi seorang kakak, apalagi seorang pelindung baginya. Dinginnya angin malam seakan kembali mengingatkanku akan semua hal yang telah terlewati. Jiwaku terus menelusuri jejak masa lampau yang telah usang. Mengais berkas mimpi yang pernah terangkai.
Malam yang gelap menekanku amat dalam kala itu, seperti telah menandakan akan sesuatu yang tragis.
Aku kembali pada bayangan yang telah lampau. Bayangan tentang Ibu yang terkulai lemas tanpa asa untuk hidup. Aku sangat sedih jika mengingat kenyataan ini. Mengetahui fakta bahwa Ibu tak sanggup lagi menjalani kehidupannya. Aku mendekapnya dengan begitu erat, seakan tak ingin berpisah darinya.
“Ibu. Ibu, bersabarlah dalam menghadapi semua cobaan ini. Aku yakin Ibu bisa melewatinya dan kembali seperti sedia kala,” ujarku pada Ibu. Ia tersenyum sedih sembari menatapku lekat.
“Kau anak yang kuat, Dinda. Bahkan, saat kau mengetahui jati dirimu kau tak pernah menganggapku sebagai orang lain dalam hidupmu, bahkan tidak juga pada Rega. Aku tak tahu, apa aku pantas kau tangisi, Nak,” ujarnya dengan raut yang sendu.
“Ibu tak boleh berkata begitu. Aku ini anakmu, Bu. Kau yang berjuang begitu keras untuk membesarkanku. Kaulah satu-satunya orang yang mempercayaiku di saat tak ada rasa percaya lagi dalam diriku. Kaulah penunjuk arahku, Bu. Aku tak tahu lagi bagaimana nantinya hidupku dan Rega berlanjut tanpamu.”
Ibu mengangguk pelan. Aku tahu kata-kataku hanya akan menambah beban lagi dalam benaknya. Namun, aku ingin Ibu tahu bahwa ia tak sendiri di dunia ini, masih ada anak-anaknya yang selalu sayang padanya. Masih ada aku dan Rega.
“Dinda, Ibu mohon padamu untuk menjadi kakak yang baik bagi adikmu, Rega. Ibu tahu, perasaannya belum bisa menerima secara utuh kehadiranmu sebagai kakaknya setelah apa yang ia tahu mengenai dirimu yang sebenarnya. Ini semua salah Ibu, Ibu tak berterus terang padanya sejak awal mengenai kakaknya. Namun, Ibu berharap kau bisa sayang padanya seperti kau sayang pada saudara kandungmu sendiri. Maafkan Ibu karena telah membebanimu begitu berat di usia remajamu ini. Maafkan Ibu karena tak bisa berbuat banyak untuk kalian dalam kondisi seperti ini. Hanya kaulah yang Ibu percaya untuk menjaga adikmu. Jadilah pembimbing yang baik bagi adikmu. Berjanjilah demi Ibu, Dinda.”
Aku mengusap titikkan airmata yang menetes dari pelupuk mataku, seraya mengangguk dengan yakin dan berkata parau, ”Ya Bu, aku janji.”
Angin kencang berdesir menembus tubuh kakuku, meninggalkan diriku yang berdiri terpatung sendiri. Hembusannya mereda dan di saat itulah aku sadari bahwa Ibu juga telah pergi bersama angin yang berlalu.
Aku terisak begitu lama sehingga tak kenal waktu lagi. Entah ini bodoh apa tidak. Entah apa kata orang tentangku, aku tak peduli lagi. Hati ini terlanjur hancur, jiwa ini sakit. Aku tak tahu bagaimana lagi cara mengungkapkan dalam batin ini jika, aku teramat sedih. Aku juga tak tahu bagaimana menghilangkan perasaan kacau yang kudera saat saat ini.
Kenyataan memang begitu pahit. Kehilangan sosok ibu yang membimbingku semenjak kecil hingga menjadi seorang remaja seperti ini begitu membekas pada relung jiwaku. Walaupun ku tahu, kehilangan orang yang kusayang bukan berarti kehilangan seluruh jiwa dan ragaku. Aku paham apapun yang terjadi, aku tak boleh terlarut terlalu lama di dalamnya.
Sesak diri ini terlalu lama terpatri dalam hati, hingga ku tak tahu lagi bagaimana harus bersikap menjadi kakak bagi adikku yang mulai tumbuh dewasa. Mungkin saja ia sering menganggapku orang yang munafik karena, bersikap begitu baik padanya. Apalagi, jika mengingat-ingat masa lampau. Tak pernah aku menggubrisnya sedikit pun. Di kala sedih aku tak ada di sampingnya, di kala senang aku juga tak ada bersamanya. Namun, kini semua telah berubah. Aku harus mulai menata diri untuk menjadi seseorang yang pantas menjaga dan membimbingnya seperti kala Ibu dahulu. Mungkin perubahan sikapku inilah yang membuatnya terasa menjauh dariku. Tak mengacuhkanku bahkan tidak pula menganggapku sebagai pendampingnya saat ini.
Aku masih menatapnya dalam. Ia sangat mirip dengan Ibu. Wajah polosnya sungguh tak pantas untuk menghadang dunia yang berkelit dengannya. Entah mengapa aku tak pernah membencinya akan semua sikapnya selama ini padaku.
Bayangan akan lukisan masa lalu tercipta lagi dalam benakku. Padahal, aku telah berusaha cukup keras agar tak pernah lagi mengaisnya. Entah mengapa kenangan itu terputar lagi untuk kedua kalinya, tanpa kukehendaki.
Aku melihatnya bersembunyi takut di balik dinding yang kokoh itu, bagai bayi yang melihat takut pada dunia barunya. Ia dengan baju hitam yang membalut tubuh kecilnya tak sedikit pun berhenti terisak sepanjang hari itu. Ia terus menatap ke arah gundukan tanah yang baru saja dibangun, sembari sesekali melirikku lirih.
Aku tahu yang dirasanya saat itu sama dengan yang kurasa. Deritanya dan kesedihannya , sama seperti yang kurasa. Namun, mungkin saja pemahaman akan arti penderitaan di antara kami yang berbeda. Aku telah tumbuh menjadi remaja kala itu sedang ia, masih terlalu kecil untuk melihat saat-saat pahit seperti ini. Mungkin, luka pada hatinya lebih parah daripada diriku.
Ada satu hal yang membuat kami tak sama layaknya keluarga yang lain. Satu masalah yang takkan pernah terselesaikan di antara kami bahkan, tidak pula setelah Ibu telah tiada. Aku dan dia adalah saudara layaknya kakak dan adik. Namun, yang sebenarnya terjadi adalah, aku tak pernah sedarah dengannya. Aku tak lain hanyalah sebatas anak angkat. Itulah yang membuatnya agak canggung denganku terlebih-lebih, saat ia tahu itu setelah 6 tahun hidup bersamaku dengan akrab layaknya  dua saudara yang tak pernah terpisahkan. Saat ia megetahui semua kebohongan yang telah rapi terangkai, rasa kecewa yang begitu mendalam telah mengiris perasaannya, menyisakan bekas luka di hatinya. Entah sampai kapan.
Malam semakin menyala dengan bulannya yang tak berhenti padam seakan tak ingin tergantikan dengan yang lain. Adikku masih terkulai lemah di atas ranjang. Infus dan semua obat-obatannya membuatku meringis. Aku tak tahan dengan penderitaan. Namun, aku juga tak mampu untuk menghentikannya.
Aku berjalan menuju jendela. Melihat kota dari gedung yang tinggi dengan lirih. Pikiranku melayang lagi pada masa lampau.Kupejamkan mata untuk melihat dan merasakan letak detak jantungku, tempat di mana aku merasa dan memahami semuanya. Aku menitikkan airmata. Entah mengapa, kesesakan yang kupendam amat perih kurasa. Apalagi, jika mengingat-ingat kejadian yang baru saja terjadi. Saat aku dan adikku bercekcok pada hari sebelumnya dan di saat aku tahu tentang kecelakaan tragis yang hampir merenggut nyawanya.
Saat subuh menjelang kulihat Rega dengan wajah yang pucat dan tubuh yang berbau menyengat. Aku sungguh tak tahan melihatnya begitu berantakan. Hampir setiap hari kutegur ia agar merubah sikapnya yang sedemikina buruk. Kali ini aku benar-benar tak tahan lagi.
“Darimana saja dirimu? Apa aku tak sadar, jam berapa ini?” tanyaku dengan sedikit berteriak. Ia mengerling ke arahku. Pandangannya menjurus seperti hendak menikamku akan tetapi, aku tak sedikit pun berpaling darinya.
“Apa pedulimu padaku?” tanyanya merancau. Aku tahu ini karena pengaruh alkohol yang berbau busuk itu.
“Kau benar-benar kacau, Rega! Lihat dirimu!. Bagaimana bisa kau menjadi seperti itu?! Pasti ini semua karena pergaulanmu yang rusak itu.” Ia masih memandangku tajam.
“Jangan salahkan siapapun! Ini semua salahmu! Salahkan saja dirimu sendiri!” ujarnya berkelit. Hatiku bertambah panas mendengar ucapannya.
“Ya, terus saja menyalahkanku! Aku tak tahu lagi bagaimana cara membimbingmu! Ibu pasti sangat kecewa melihatmu begini,” ujarku seraya meninggalkan Rega yang masih menjerit tak jelas.
“Terus saja kau membuat alasan yang sama! Terus saja Ibu! Ibu! Kau yang salah! Kau membuatku muak! Aku benci kau!” teriaknya dengan jelas. Aku menitikkan airmata mendengarnya. Hatiku sudah sangat sakit menghadapinya.
“Enyahlah kau!” balasku pada akhirnya.
Setelah beberapa saat berlalu, aku mendengar suara pintu yang berdebam keras dan bunyi motor yang meraung-raung. Rega telah pergi dari rumah ini,  itu memberi sedikit ketenangan bagiku namun, entah mengapa juga mebuatku gelisah. Tak kusangka pertemuan dengannya kala itu adalah pertemuanku yang terakhir sebelum kecelakaan tragis itu mendatanginya.
Aku menyesal dengan apa yang telah kuucapkan saat terakhir bertemu dengannya. ‘Enyahlah kau’, kenapa aku harus berkata demikian? Kenapa aku tak mengalah saja kala itu? Pastilah semua ini tak perlu terjadi. Menyesalinya sungguh perbuatan yang sia-sia karena, semua telah terjadi. Aku tahu itu. Mungkin, apa yang terjadi pada adikku adalah suratan takdir yang memang harus ia tempuh.
Terkadang, aku bertanya-tanya dalam hati. Apakah aku bukan kakak yang baik? Apa yang belum kuperbuat untuk adikku? Apa aku belum cukup berkorban untuknya? Apa aku ini terlalu egois? Atau apa aku juga harus mengorbankan jiwa ini untuknya? Namun, aku tahu tak ada gunanya meratapi semua kegundahan hatiku ini. Aku hanya ingin Rega sadar betapa pentingnya ia bagiku. Aku hanya ingin ia mengerti bahwa, ia tak sendiri di dunia ini. Ia masih memilikiku sebagai pembimbing hidupnya. Mungkin aku hanya bisa berharap, suatu saat nanti ia akan kembali padaku dan memanggiku ‘kakak’seperti sedia kala.
Suatu malam saat aku pulang kerja, aku melihat sepeda motor yang tak asing lagi bagiku terparkir di sebuah pub malam. Aku tahu adikku ada di sana. Aku tak pernah mempunyai nyali untuk memarahinya karena aku tak mau membuatnya tertekan dan menyakitinya. Aku sangat sayang padanya hingga tak tahu lagi bagaimana cara untuk menegurnya. Namun, ia selalu menganggapku sebagai orang lain bahkan, sebagai orang yang tak ia anggap sama sekali layaknya sampah. Aku menantinya hingga keluar dari tempat itu dan datang menghampirinya. Keadaannya sangat berantakan bahkan, ia juga seperti setengah sadar.
“Rega, ayo pulang. Lihatlah dirimu, betapa kacaunya kau!” ujarku.
“Memangnya apa peduliku? Kau pulang saja sana!. Aku tak peduli apa yang terjadi padaku dan pada dirimu. Kau mau menangis bahkan mati pun aku tak peduli padamu!” Aku menitikkan airmata mendengar ucapannya.
“Dik..”
“Jangan memanggilku seperti itu! Itu membuatku jijik! Aku tak pernah menganggapmu sebagai kakakku. Sejak kapan kau menjadi kakakku? Kau hanya sok baik agar Ibu lebih bersimpati padamu, kan? Kukira dulu Ibu sangat sayang padamu karena, kau adalah anak pertama namun, ternyata Ibu sayang padamu karena, kau kau memang suka mencari simpati di hadapannya. Aku muak dengan semua itu! Seharusnya kau tak pernah ada dalam hidupku! Kau telah merebut Ibu dariku! Aku sangat membencimu!”
Plak!! Sebuah tamparan kudaratkan pada wajahnya yang memerah. Aku gemetar setelah itu. Aku benar-benar takut. Aku sangat kacau saat itu.
“Kau..?” tanyanya pelan tak percaya. Aku memantapkan hatiku dan menata jalan pikiranku lagi.
“Rega, Kakak tak tahu lagi apa yang  harus kulakukan padamu. Maaf,” ucapanku terputus. Aku berlari meninggalkan Rega yang berdiri terpatung. Aku tak sanggup menahan diri untuk tak mengucapkan ‘maaf’ namun, aku tahu aku tak boleh lemah dihadapannya.
Saat ini malam menjadi semakin larut, membawaku pada keadaan yang telah terjadi. Aku tak peduli seberapa banyak ia menyakitiku, ia tetaplah adikku yang tak boleh kubenci.
Aku menatap wajah pucatnya yang masih terbaring lemah tak berdaya. Coba saja ia sehalus saat ini, pastilah aku tak perlu meyakiti perasaannya dan perasaanku.
“Kak,” suara pelan dan lemah keluar dari bibir Rega.
“Kau sudah sadar, Dik?” Ia berusaha mengangguk namun, tak begitu sanggup untuk melakukannya.
“Kak, maafkan aku. Aku memang bukan adik yang baik untukmu. Maafkan aku karena, telah membuatmu menangis sepanjang malam. Aku memang benar-benar tak tahu diri. Kau begitu menyayangiku dengan setulus hati tapi, aku tak pernah mau mengerti itu semua. Aku hanya bisa menyusahkanmu saja. Maafkan aku, Kak.” Suaranya memang terdengar amat pelan namun, aku tahu ia sangat bersungguh-sungguh.
“Lupakan saja semuanya, Dik. Aku tak peduli seberapa kacau dirimu, tapi kau selalu akan menjadi adikku. Aku sudah sangat senang jika kau memanggilku dengan sebutan kakak. Itu yang kuinginkan selama ini darimu,” ujarku sembari tersedu.
Perasaan kacau yang menderaku berberapa minggu belakangan ini serasa menghilang. Aku yakin Ibu pasti tersenyum di atas sana saat melihat kami begitu akrab seperti saat ini.
“Jadi, kau mau menjadi kakakku lagi?”
“Tentu saja, Rega. Aku akan selalu menjadi kakakmu. Selamanya.” Ia tersenyum kecil.
“Terima kasih, Kak.”
Angin berhembus pelan menerpa wajahku. Menandakan suatu permulaan dari kubu yang hancur. Aku dan adikku. Kami akan saling memilki, bahkan di saat tak ada siapapun di sekitar kami atau saat kami harus pergi dan berpisah.
Aku tahu semua akan berakhir bahagia, bahkan saat aku belum mengetahui awalnya saja, aku tahu bahwa semua akan kembali seperti semula.
“Kakak aku sangat menyayangimu, berjanjilah kita takkan pernah menyakiti.”
“Ya, aku janji.”
http://www.kolomkita.com/2008/12/30/kasih-yang-sesungguhnya/