Rabu, 30 November 2011

#desemberwish

panjangkan umur orang-orang yang aku sayangi hingga aku bisa membahagiakan mereka semua :)
ALLAH SWT <3
ORANG TUA <3
KELUARGA <3
SAHABAT <3
Jujur sampai detik ini aku masih sayang sama kamu rekadt !!
 
selamat datang  December !!
see u Bye November !!
have a nice day, semoga ALLAH SWT sll melinndungi ku disetiap langkah dan nafasku !

5 Kebiasaan Yang Bikin Terlihat Tua

Produk perawatan wajah anti-aging memang sudah banyak dijual di pasaran. Namun, jika Anda tetap melakukan kebiasaan buruk, semahal apapun produk anti-aging Anda, itu tidak akan memberikan hasil yang signifikan.

Terlihat tua tidak hanya tentang wajah yang berkerut saja, penurunan energi juga merupakan tanda-tanda Anda mengalami penuaan. Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang ternyata bisa menyebabkan Anda terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya. Berikut lima kebiasaan buruk yang dikutip dari sheknows.

1. Makan terlalu banyak
Makan terlalu banyak tentu saja menimbulkan dampak negatif terhadap tubuh, hal ini juga berlaku saat memakan buah dan sayuran terlalu banyak. Tidak hanya menambah berat tubuh saja, Anda bisa terkena risiko awal penyakit jantung dan diabetes.
Sebaiknya perhatikan asupan kalori dan lemak dalam tubuh. Jika berolahraga bukanlah pilihan Anda, tips ini bisa menjadi pilihan agar tubuh tetap langsing.

2. Menatap layar terlalu lama
Apakah Anda termasuk orang yang suka berlama-lama menonton televisi, bermain video game atau bekerja di depan komputer? Hati-hati, beberapa hal ini memiliki dampak buruk pada penglihatan (mata Anda lebih juling saat meilihat ke layar komputer), berat badan (terlalu banyak duduk tidak membakar kalori) dan otak (perlu adanya stimulasi aktif pada otak untuk menghindari degenerasi). Oleh karena itu, batasi jumlah pemakaian komputer atau televisi sekarang juga, Anda pun akan segera melihat perbedaannya.

3. Stres
Stres memiliki dampak negatif terhadap semua aspek kesehatan tubuh. Mulai dari efisiensi detak jantung hingga bagaimana otak Anda bereaksi terhadap situasi tertentu. Cara menghindari stres adalah dengan berani berkata tidak. Sebagian besar stres yang dialami berasal dari ketidakmampuan Anda mengambil keputusan. Muka yang murung dan kusam saat stres membuat Anda tampak lebih tua dari usia yang sebenarnya.

4. Kurangnya frekuensi bercinta
Untuk Anda pasangan suami istri, kehidupan seks yang sehat dan aktif adalah kunci utama untuk mempertahankan energi muda. sebuah penelitian menemukan bahwa bercinta terbukti mengurangi stres, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekuatan jantung.

5. Pemutar musik portable
Kemajuan teknologi memungkikan Anda mendengarkan musik dimanapun. Namun, tahukan Anda mendengarkan musik dengan headset terlalu sering bisa mengakibatkan kerusakan pada kualitas pendengaran. Tidak ada satu hal pun yang membuat Anda merasa lebih tua daripada menyadari bahwa pendengaran Anda sudah lagi tidak maksimal. Sebaiknya batasi pemakaian headset dan jaga volume musik pada tingkat yang nyaman dan aman.

Sumber:http://forum.detik.com/5-kebiasaan-yang-bisa-membuat-anda-terlihat-tua-t217559.html?

T E M A N

Teman adalah tempat seseorang berbagi suka dan duka. Sebaik-baiknya teman haruslah membawa dampak positif pada diri seseorang. Jika ingin mengetahui termasuk tipe orang seperti apakah kita, lihatlah teman di sekeliling Anda. Ada 4 jenis teman yang patut Anda miliki.

Seperti dikutip dari Huffington Post, Robert Wicks, seorang profesor psikologi sekaligus pengarang buku Living the Resilient Life mengatakan ada 4 jenis teman yang patutkita cari dan masuk dalam siklus hidup manusia, yang tentunya akan membuat hidup lebih bahagia dan berkualitas.

1. Tipe pengkritik
Teman dengan tipe jenis ini akan selalu mengingatkan ketika kita melakukan kesalahan. Tanpa diminta pun, ia akan selalu mengkritik kita bila melakukan sesuatu hal yang menyimpang. Tipe ini sangat baik untuk mengingatkan kita pada jalan yang benar, meskipun terkadang menyakitkan mendengar kritiknya yang agak pedas.

2. Tipe pendukung
Anda yang memiliki teman seperti ini sangat beruntung, karena teman tipe ini akan selalu mendukung apa yang Anda lakukan dan ikut bahagia dengan kesuksesan Anda. Anda akan selalu merasa semangat dan termotivasi bila berada dekat-dekat dengannya.

3. Tipe penggembira
Mungkin tipe seperti ini yang lebih banyak disukai. Teman dengan tipe penggembira akan selalu membuat Anda ceria kembali di saat sedih dan berduka. rasanya tidak lengkap jika berkumpul tapi tidak ada teman Anda yang satu ini. Di saat Anda frustasi dan depresi, teman tipe inilah yang lebih banyak membuat Anda tertawa.

4. Tipe pembimbing
Anda akan merasa lebih bahagia ketika memiliki teman tipe ini. Berada di sekitarnya akan membuat Anda merasa tenang dan damai. Ia pun akan selalu memberi masukan dan nasihat yang berguna dikala Anda membutuhkannya. Rasanya hidup Anda menjadi terarah karena ada teman yang memberi masukan penting untuk hidup Anda.

Jika Anda belum memiliki teman-teman seperti di atas, sebaiknya mulailah mencari karena saling berbagi karena teman yang seimbang akan membuat hidupAnda lebih seimbang. Anda pun bisa terhindar dari penyakit stres dengan saling berbagi dengan mereka.

Sumber: http://woamu.blogspot.com/2009/10/4-tipe-teman-yang-baik.html

Sinyal-sinyal pada tubuh yang jangan diabaikan

1. Kedutan Pada Kelopak MataGerakan tak sadar yang diberikan oleh bagian tubuh anda ini menandakan bahwa tubuh anda kurang beristirahat dan tidur. Bahkan para ahli kesehatan sepakat, 99% kekejangan pada mata disebabkan karena tubuh anda didera stress dan lelah yang amat sangat. Tidak ada cara lain yang bisa anda lakukan untuk menghentikan kedutan pada mata ini selain membiarkan tubuh dan mata anda untuk beristirahat. Mengompres mata anda dengan air hangat untuk beberapa saat juga sangat membantu.

2. Menguap Terus

Menguap tidak selalu berarti mengantuk. Menguap, juga merupakan sinyal dari alam bawah sadar anda bahwa tubuh anda kurang bergerak. Misalya, anda terlalu serius bekerja sehingga menghabiskan lebih dari 5 jam duduk di depan komputer. Terlalu banyak menguap bisa juga berarti bahwa oksien di dalam otak anda sedang menurun jumlahnya. Hati-hati, kondisi ini bisa menurunkan tingkat kewaspadaan serta konsentrasi anda terhadap pekerjaan dan lingkungan di sekitar anda.

3. Cegukan

Anda cegukan padahal anda tidak sedang makan apapun. Kondisi ini menjadi sinyal bahwa tubuh anda sedang mengalami stress. Hal ini karena cegukan melepaskan hormon stress ke dalam aliran darah, kemudian merangsang serat syaraf secara berlebihan. Akibatnya, terjadi kontraksi otot tak sadar yang terletak di dekat pita suara hingga menimbulkan bunyi. Cara termudah untuk meredakan cegukan anda adalah dengan cara menelan sedikit gula pasir. Butiran gula pasir akan menstimulir ujung saraf di balik kerongkongan sehingga menghambat impuls syaraf lainnya, sehingga cegukan pun reda.

percintaan ambigu

1. TTM
2. HTS
3. KAKAK ADEK'N
4. CEM CEMAN
5. LG BREAK
6. COMPLICATED

Kode Warna HTML

Kode Warna HTML | Update Pengetahuan Anda| Berita Unik | Download Software Gratis | Pengetahuan | Hacking | Info Lomba | Info Beasiswa | Movie | Smadav Pro | Semua Ada Disini |

Penyebab Banteng Benci Warna Merah

Orang sering kali diingatkan untuk hati-hati jika berdekatan dengan banteng jika mengenakan baju berwarna merah. Apakah warna merah memang membuat banteng marah? Faktanya, banteng tidak dapat melihat dengan sempurna, karena Buta Parsial.

Apa yang menyebabkan seekor banteng terganggu adalah, karena seseorang melambaikan kain tepat di depan wajahnya. Pandangan terhadap warna adalah subyek yang menipu. Di dalam pandangan manusia memiliki batang mata yang sensitif terhadap cahaya, tetapi tidak menyediakan informasi mengenai warna. Tetapi banteng punya, dan bekerja baik dalam cahaya redup atau gelap.

Seperti saat melihat di malam hari, persepsi warna menjadi buram karena gelap. Batang mata manusia dilengkapi dengan tiga jenis sel kerucut, masing-masing sensitif terhadap panjang gelombang cahaya yang berbeda, gelombang merah, hijau, dan biru. Setiap warna yang kita tahu, dapat direpresentasikan sebagai kombinasi dari warna dasar tersebut.

Ketika sesuatu yang tidak beres dengan aspek pandangan dasar ini, maka menghasilkan kebutaan warna, yang biasanya berupa ketidakmampuan yang tidak lengkap untuk membedakan warna, daripada mempersempit rentang warna yang dapat dirasakan. Manusia memiliki pandangan warna umum seperti dalam ikan, reptil, amfibi, dan burung. Beberapa binatang melihat lebih banyak warna dari yang kita dapat, misalnya lebah.

Buta Parsial
Persepsi warna merupakan respon otak atas stimulus yang diterima oleh retina. Telah diidentifikasi 3 jenis sel fotoreseptor kerucut (yang diperlukan untuk dapat membedakan warna) yakni biru, hijau, dan merah. Dibutuhkan minimal 2 sel untuk dapat membedakan warna, dan pada penglihatan warna normal dibutuhkan ketiganya. Buta warna biasanya disebabkan oleh faktor keturunan. Dari faktor keturunan ini yang paling sering ditemukan adalah defek sel merah-hijau. Buta warna ini berkaitan dengan gen X resesif, jadi diturunkan oleh ibu (tidak harus mengalami buta warna, karena gen bersifat resesif) kepada anak laki-lakinya. Pada seseorang dengan buta warna parsial, dapat mengalami defek pada sel kerucut merah ataupun hijau sehingga tidak dapat mempersepsi warna tersebut dan turunannya, juga sulit membedakannya.

Penyebab banteng ga suka kain warna merah sendiri karena sebenernya banteng itu ga suka lambaian kainnya, bukan warna kainnya itu sendiri. Banteng punya penyakit buta parsial yang dia ga bisa ngeliat warna/buta warna. Tapi karena matador emang udah biasa pake kain merah sebagai alat untuk aksinya melawan banteng, kita menganggap warna merah lah yang ngebuat si banteng ngamuk.

http://updatepengetahuan.blogspot.com/2011/10/penyebab-banteng-benci-warna-merah.html

Ketika Tuhan Menciptakan Wanita

Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya,
“Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan?”
Tuhan menjawab,
“Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?” Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan“.

Malaikat menjawab dan takjub,
“Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!
Tuhan menjawab,
“Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari“.

Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,
“Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?”
Tuhan menjawab,
“Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata.”
“Untuk apa?“, tanya malaikat.

Tuhan melanjutkan,
“Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita. Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.”

“Cintanya tanpa syarat. Hanya ada satu yang kurang dari wanita, Dia sering lupa betapa berharganya dia ..”

Rasulullah Mengajarkan Cinta (Hadist Tentang Cinta)

Bicara tentang cinta adalah bicara tentang salah satu nikmat kehidupan, yaitu nikmatnya mencintai dan dicintai. Islam sebagai agama yang paling sempurna telah mengatur segalanya tentang percintaan, seperti tercantum dalam beberapa hadist tentang cinta.
Kita tahu bahwa tuntunan hidup kita di dunia ini ada tiga, yaitu Al-Qur’an, hadist, dan ijtihad. Selain di dalam Al-Qur’an, peraturan dan adab cinta dalam Islam telah diajarkan oleh Rasulullah. Berikut adalah beberapa dari sekian banyak hadit tentang cinta yang diberikan Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW bersabda: Cintailah kekasihmu sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu. (HR. Al-Tarmidzi)
Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur dan bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “Siapa mereka itu?”. Mereka adalah orang-orang yang mencintai karena Allah SWT. (HR. Ahmad)
Perumpamaan orang-orang beriman dalam rasa saling mencintai, saling mengasihi, saling berkasih sayang adalah seperti satu tubuh yang ketika satu anggota tubuh itu ada yang mengeluh, maka seluruh tubuh merasa mengadu dengan terus terjaga tidak bisa tidur dan merasa panas. (HR. Muslim)
Itulah tiga hadist tentang cinta yang sangatlah indah. Berikut hadist tentang cinta lainnya.
Demi Szat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai. Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian mengenai sesuatu yang ketika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian. (HR. Muslim)
Dari Rasulullah SAW yang bersabda dalam satu doanya, “Ya Allah, berilah aku rezeki cinta-Mu dan cinta orang yang bermanfaat buat ku cintai di sisi-Mu. Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku di antara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatan untuk mendapatkan yang Engkau cintai., jadikan itu kebebasan dalam segala hal yang Engkau cintai. “HR. Al-Tardmizi)
Sebenarnya masih banyak lagi hadit tentang cinta yang bisa jadi rujukan kita dalam mengarungi kehidupan mencintai dan dicintai di dunia ini. Hadist tentang cinta ini tidak hanya sebatas cinta kepada lawan jenis, tetapi juga cinta kepada sesama manusia atas dasar Allah SWT. Indahnya cinta dalam Islam. Dan tidak ada salahnya menbaca artikel jenis-jenis modem ini sebagai rujukan penambah pengetahuan.

ANGKOT

Angkutan kota adalah sebuah moda transportasi perkotaan yang merujuk kepada kendaraan umum dengan rute yang sudah ditentukan. Tidak seperti bus yang mempunyai halte sebagai tempat perhentian yang sudah ditentukan, angkutan kota dapat berhenti untuk menaikkan atau menurunkan penumpang di mana saja.

Kode Jalur Angkot Kota Malang

1. AL (Arjosari – Landungsari)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Terminal Arjosari – Jl. R. Panji Suroso – Jl. Laksda Adi Sucipto – Jl. Tenaga – Jl. Karya Timur – Jl. Mahakam – Jl. W. R. Supratman – Jl. Panglima Sudirman – Jl. Patimura – Jl. Trunojoyo – Jl. Kertanegara – Jl. Tugu – Jl. Kahuripan – Jl. Semeru – Jl. Ijen – Jl. Retawu – Jl. Bondowoso – Jl. Jombang – Jl. Suroboyo – Jl. Jakarta – Jl. Bogor – Jl. Veteran – Jl. Sumbersari – Terminal Landung Sari

Kembali:
Terminal Landung Sari –Jl. Tlogomas – Jl. Mayjen Haryono Jl. Gajayana – Jl. Veteran – Jl. Bandung – Jl. Ijen – Jl. Semeru – Jl. Kahuripan – Jl. Tugu – Jl. Kertanegara – Jl. Trunojoyo – Jl. Patimura – Jl. Panglima Sudirman – Jl. WR. Supratman – Jl. Mahakam – Jl. Karya Timur – Jl. Tenaga – Jl. Laksamana Adi Sucipto – Jl. R. Panji Suroso – Terminal Arjosari

2. AG (Arjosari – Gadang)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat :
Terminal Landung Sari – Jl. Mayjen MT. Haryono – Jl. Mayjen Panjahitan – Jl. Brigjen S. Riyadi – Jl. Jend Basuki Rahmat – Jl. Merdeka Barat – Jl. Kauman – Jl. Syarif al Qodri – Jl. Ade Irma Suryani – Jl. Pasar Besar – Jl. Sersan Harun – Jl. Prof. Moh. Yamin – Jl. Sartono SH – Jl. Kol. Sugiono – Terminal Gadang

Kembali :
Terminal Gadang – Jl. Kol. Sugiono – Jl. Sartono SH – Jl. Irian Jaya – Jl. Tanimbar – Jl. Sulawesi – Jl. Yulius Usman – Jl. Syarif Al Qodri – Jl. Ade Irma Suryani – Jl. Hasyim Ashari – Jl. Kawi – Jl. Bromo – Jl. Buring – Jl. Ijen – Jl. Bandung – Jl. Veteran – Jl. Terusan Bogor – Jl. Mayjen Panjahitan – Jl. Mayjen haryono – Terminal Landung Sari

3. AT (Arjosari – Tidar)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Terminal Arjosari – Jl.Raden Intan – JL.Jend.A Yani – Jl.Letjen S Parman –JL.Ciliwung-Jl.S Priyosudarmo –Jl. R Tumenggung Suryo-Jl.P Sudirman- Jl. Patimura- Jl. Belakang RSU – Jl. Kahuripan – Jl. Semeru – Jl.Arjuno – Jl. Kawi – Jl. Panderman – Jl. Pandan – Jl. Wilis – Jl. Gading –Jl. Sangga Buana – Jl. Galunggung – Jl. Bukit Barisan – Jl. Lokon –Jl. Raya Tidar –Jl. Puncak Mandala – Terminal Perum Tidar

Kembali:
Terminal Perum Tidar – Jl. Es. Berg – Jl. Puncak Mandala – Jl. Raya Tidar – Jl. Lokon – Jl. Bukit Barisan –Jl. Galunggung Sangga Buwana – Jl.Gading- Jl. Wilis – Jl. Pandan – Jl. Panderman – Jl. Kawi – Jl. Arjuno – Jl. Semeru – Jl. Kahuripan – Jl. Belakang RSU – Jl. Patimura – Jl. Panglima Sudirman – Jl. R Tumenggung Suryo – Jl. S Priyosudarmo – Jl. Letjen S Parman – Jl. Jend A Yani – Jl. Raden Intan – Terminal Arjosari

4. ADL (Arjosari – Dinoyo – Landungsari)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Terminal Arjosari – Jl. Simpang R. Panji Suroso – Jl. Raden Intan – Jl. Jend. A. Yani – Jl. Letjen S. Parman – Jl. Letjen Sutoyo – Jl. W. R. Supratman – Jl. Panglima Sudirman – Jl. Patimura – Jl. Trunojoyo- Jl. Kertanegara – Jl. Kahuripan – Jl Semeru – Jl. Ijen – Jl. Bandung – Jl. Terusan Bogor – Jl. Mayjen Panjahitan – Jl. Mayjen Haryono – Jl. Tlogomas – Terminal Landung Sari

Kembali:
Terminal Landung Sari – Jl. Tlogomas – Jl. Mayjen Haryono – Jl. Mayjen Panjahitan – Jl. Semeru – Jl. Kahuripan – Jl. Tugu – Jl. Kertanegara – Jl. Trunujoyo – cokro Aminoto – Jl. Dr. Cipto – Jl. Panglima Sudirman – Jl. W. R. Supratman – Jl. Letjen Sutoyo – Jl. Letjen S. Parman – Jl. Jend A Yani – Jl. Raden Intan – terminal Arjosari

5. ASD (Arjosari – Soekarno Hatta – Dieng)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Term. Arjosari –Jl. Simp. PR. Suroso –JL. PR. Suroso –Jl. Plaosan TMR –Jl. Tl. Grajakan –Jl. Sucipto –Jl. Simp. Batu Bara –Jl. Batu Bara –Jl. LA. Sucipto –Jl. Tembaga –Jl. Simp. Emas –Jl. Emas –Jl. Sulfat –Jl. RT. Suryo –Jl. Sanan –Jl. Barito –Jl. Mahakam –Jl. Indragiri –Jl. Letjend Sutoyo –Jl. Sarangan –Jl. Mawar –Jl. Bungur –Jl. Melati –Jl. Kalpataru –Jl. Cengkeh –Jl. Sukarno Hatta –Jl. M. Panjaitan –Jl. Bandung –Jl. Garut –Jl. Jakarta –Jl. Surabaya –Jl. Gresik –Jl. Bondowoso –Jl. Klampok

Kembali:
APK Puncak Dieng –Jl. Ters Dieng –Jl. Raya Langsep –Jl. Mundu –Jl. Kawi Atas –Jl. Taman Wilis –Jl. Klampok Kasri –Jl. Bondowoso –Jl. Gresik –Jl. Surabaya –Jl. Jakarta –Jl. Simp Bogor –Jl. Veteran –Jl. Bogor –Jl. Jl. M Panjaitan –Jl. Sukarno Hatta –Jl. Cengkeh –Jl. Kalpataru –Jl. Melati –Jl. Mawar –Jl. Sarangan –Jl. Letjend Sutoyo –Jl. Indragiri –Jl. Sanan –Jl. RT. Suryo –Jl. Sulfat –Jl. Emas –Jl. Simp Emas –Jl. Tembaga –Jl. Batu Bara –Jl. Simp Batu Bara –Jl. LA. Sucipto –Jl. TL

6. ABG (Arjosari – Borobudur – Gadang)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Term Arjosari – Jl. Simp. RP Suroso – Jl. R. Intan – Jl. A. Yani – Jl. Borobudur – Jl. Sukarno Hatta – Jl. Cengkeh – Jl. Kalpataru – Jl. Melati – Jl. Mawar – Jl. Saranagan – Jl. Tawangmangu – Jl. Kaliurang – Jl. WR. Supratman – Jl. P. Sudirman – Jl. Pattimuara – JL. Trunojoyo – Jl. Jembatan Pahlawan – Jl. Gatot Subroto – Jl. L. Martadinata – Jl. Kol Sugiyono – Term Gadang

Kembali:
Term Gadang – Jl. Kol Sugiyono – Jl. L. Martadianta – Jl. Gatot Subroto – Jl. Jembatan Pahlawan – Jl. Trunojoyo – Jl. Cokro Aminoto – Jl. Dr. Cipto – Jl. P. Sudirman – Jl. WR. Supratman – Jl. Kaliaurang – Jl. Tawangmangu – Jl. Sarangan – Jl. Mawar – Jl. Bungur – Jl./ Kalpataru – Jl. Cengkeh – Jl. Sukarno Hatta – Jl. Borobudur – Jl. A. yani – Jl. R. Intan – Term Arjosari

7. AJG (Arjosari – Janti – Gadang)

Jalur Angkotan Kota Malang
Berangkat:
Term Arjosari – Jl. RP. Suroso – Jl. Adi Sucipto – Jl. A. Yani – Jl. S. Parman – Jl. Letjen Sutoyo – Jl. Indragiri – Jl. RT. Suryo – Jl. Hamid Rusdi – Jl. Kesatrian – Jl. Terusan Pahlawan – Jl. Urip Sumoharjo – Jl. Pattimura – Jl. Trunojoyo – Jl. Jembatan Pahlawan – Jl. Ir Juanda – Jl. Zakse – Jl. RE. Martadinata – Jl. Kyai Tamin – Jl. Prof M. Yamin – JL. P. Sujono – Jl. Susanto – Jl. Niaga – Jl. Sonokeling – Jl. Janti – Jl. S. Supriyadi – Jl. Satsuit Tubun – Term Gadang

Kembali:
Term Gadang – Jl. Satsuit Tubun – Jl. S. Supriayadi – Jl. Janti – Jl. Sonokeling – Jl. Niaga – Jl. Susanto – Jl. P. Sujono – Jl. Sartono SH – Jl. RE Martadinata – Jl. Kyai Tamin – Jl. Kopral Usman – Jl. Pasar Besar – Jl. . Arifin – Jl. Aris Munandar – Jl. Jembatan Pahlawan – Jl. Trunojoyo -= Jl. Cokro Aminoto – Jl. Dr. Cipto – Jl. P. Sudirman – Jl. RT. Suryo – JL. Barito – Jl. Mahakam – Jl. Karya Timur – Jl. Ciliwung – Jl. Letjend S. Parman – Jl. A. Yani – Jl. R. Intan – Term Arjosari

8. AMG (Arjosari – Mergosono – Gadang)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Term Arjosari – Jl. Simp SP. Suroso – Jl. S. Priyo Sudarmo – Jl. RT Suryo – Jl. Hamid Rusdi – Jl. Kesatriaan Terusan – Jl. Urip Sumoharjo – Jl. P. Sudirman – Jl. Ir Juanda – Jl. Kebalon – Jl. Kol Sugiyono – Term Gadang

Kembali:
Term Gadang – Jl. Kol. Sugiyono – Jl. L. Martadinata – Jl. Kyai Tamin – Jl. Kopraql Usman – Jl. Pasar Besar – Jl. Gatot Subroto – Jl. Jembatan Pahlawan – Jl. Trunojoyo – Jl. Cokroaminoto – Jl. Dr. Cipto – Jl. P. Sudirman – Jl. RT. Suryo – Jl. S. Priyo – Jl. Sudarmo – Jl. LA. Sucipto – Jl. R. Intan – Term Arjosari

9. CKL (Cemorokandang – Landungsari)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
APK Cemoro Kandang – Jl. Raya Cemoro Kandang – Jl. Raya Madyopuro – Jl. Sekarpuro – Jl. Komplek UNIDA – JL. D. Sentani – Jl. D. Tigi – Jl. D. Kerinci – Jl. D. Tondano – Jl. Limboto – Jl. Raya Sawojajar – Jl. Ranu Grati – Jl. M. Wiyono – Jl. Kesatrian – Jl. Hamid Rusdi – Jl. RT. Suryo – Jl. S. Priyo Sudarmo – Jl. Ciliwung – Jl. L. Sutoyo – Jl. Kedawung – Jl. Kalpataru – Jl. Cengkeh – Jl. Sukarno Hatta – Jl. Simp Panggung – Jl. Vinolia – Jl. Keramik – Jl. MT. Haryono – Jl. Tlogomas – Term Landungsari

Kembali:
Term Landungsari – Jl. Raya Tlogomas – Jl. M. Haryono – Jl. Keramik – Jl. Vinolia – Jl. Simp Panggung – Jl. Panggung – Jl.; Sukarno Hatta – Jl. Cengkeh – Jl. Kalpataru – Jl. Kedawung – Jl. Sutoyo – Jl. Hamid Rusdi – Jl. Kesatrian – Jl. M. Wiyono – Jl. Ranu Grati – Jl. Raya Sawojajar – Jl. D. Limboto Barat Ters – Jl. D. Tandono – Jl. D.Paniai – Jl. Komp UNIDA – Jl. Sekar Puro – Jl. Tigi – Jl. D.Sentanu – Jl. Raya Madyopuro – Jl. Cemoro Kandang – APK Cemoro Kandang

10. GL (Gadang – Landungsari)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Term. Gadang –Jl. S Tubun –Jl. S. Supriadi –Jl. Janti –Sonokeling. –Jl. Niaga –Jl. Susanto –Jl. Halmahera –Jl. Sampo –Jl. Kalimantan –Jl. Sulawesi –Jl. Yulius Usman –Jl. Arief Margono –Jl. KH. Hasyim Asyari –Jl. Kawi –Jl. Ijen –Jl. Retawu –Jl. Gede –Jl. Jakarta –Jl. Garut –Jl. Bandung –Jl. Veteran –Jl. Sumbersari –Jl. Gajayana –Jl. MT> Hartono –Jl. Raya Tlogomas –Term Landungsari.

Kembali:
Term. Landungsari –Jl. Raya Tlogomas –Jl. MT. Haryono –Jl. Gajayana –Jl. Sumbersari – Jl. Veteran – Jl. Bnadung – Jl. Ijen – Jl. Semeru – Jl. Arjuno – Kawi – Jl. AR Hakim – Jl. Merdeka Utara – Jl. Merdeka Timur – Jl. Kauman – Jl. KH. Hasyim Asyari – Jl. Arief Margono – Jl. Yulius Usman – Jl. Sulawesi Jl. Nusakambangan – Jl. Halmahera – Jl. Susanto – Jl. Niaga – Jl. Sonokeling – Jl. Janti – Jl. S. Supriyadi – Jl. S Tubun – Term Gadang

11. GML (Gadang – Mergan – Landungsari)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Term Gadang – Jl. Satsuit Tubun – Jl. S. Supriyadi – Jl. Janti – Jl. Sono Keling – Jl. Niaga – Jl. Susanto – Jl. Halmahera – Jl. Tanimbar – Jl. Sulawesi – Jl. Nusakambangan – Jl. Arief Margono – Jl. S. Supriyadi – Jl. Rajawali – Term Mergan Lori – Jl. Raya Langsep – Jl. Galunggunbg – Jl. Bukit Barisan – Jl. Tamboro – Jl. Tidar – Jl. Simpang Candi – Jl. Candi – Jl. Ters. Sigura-gura – Jl. Belakang IAIN – Jl. Mertoijoyo Selatan – Jl. Mertojoyo – Jl. MT Haryono Gg XII- Jl. Raya Tlogomas – Term Landungsari

Kembali:
Term Landungsari- Jl. Raya Tlogomas – Jl. MT. Haryono – Jl. MT.Haryono Gg XII – Jl. Mertojoyo – Jl. Mertojoyo Selatan – Jl. Belakang IAIN – Jl. Ters Sigura-gura – Jl. Candi – Jl. Simp Candi – Jl. Tidar – Jl. Lokon – Jl. Bukit Barisan – Jl. Raya Langsep – Jl. Mergan Lori – Jl. Arief Margono – Jl. Yulius Usman – Jl. Sulawesi – Jl. Halmahera – Jl. Susanto – Jl. Niaga – Jl. Sono Keling – Jl. Janti – Jl. S. Supriyadi – Jl. S. Tubun – Term Gadang

12. GM (Gadang – Mulyorejo)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Term. Gadang – Jl. Kol. Sugiono . – Jl. Susanto – Jl. Irian Jaya – Jl. Tanimbar. – Jl. Sulaesi. – Jl. Yulius Usman . – Jl. Syarief Al Qodri – Jl. A. I Suryani – Jl. B. Katamso – Jl. Ir Rais – Jl. Jupri – Jl. Bandulan – Jl. Raya Mulyrejo – Sub term Mulyorejo.

Kembali:
Term. Mulyorejo. – Jl. Raya Mulyorejo – Jl. Ds. Tebo Selatan – Jl. Raya Mulyo rejo. – Jl. Raya Bandulan . – Jl. Jupri. – Jl. IR. Rais – Jl. B> Katamso. – Jl. A. I. Suryani. – Jl. Sukarjowiryopranoto – Jl. Kyai Tamin – Jl. Prof. M. Yamin. – Jl. Susanto. – Jl. Kol. Sugiono – Jl. Term. Gadang.

13. GA (Gadang – Arjosari)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Terminal Gadang – Jl. Satsuit Tubun – Jl. S Supriyadi – Jl. Arif Margono – Jl. Ade Irma Suryani –Jl. KH Wahid Hasyim –Jl. Kauman – Jl. Hasyim Asyhari – Jl. AR Hakim – Jl. Merdeka Utara – Jl. S Wiryop
ranoto – Jl. Mojopahit – Jl. Tugu – Jl. Untung Suropati – Jl. Pajajaran – Jl. Truno Joyo – Jl. Cokroaminoto – Jl. Dr Cipto – Jl. Pang Sudirman – Jl. WR Supratman – Jl. Letjend Sutoyo – Jl. Letjend S. Parman – Jl. Jend Ayani – Jl. R Intan – Terminal Arjosari

Kembali:
Terminal Arjosari – Jl. Simpang Panji Suroso – Jl. R Intan – Jl. Jend A Yani – Jl. Letjend S Parman – Jl. Letjend Sutoyo – Jl.Indragiri – Jl. Mahakam – Jl. WR Supratman – Jl. Pang Sudirrman – Jl. Patimura Jl. Truno Joyo – Jl. Kertanegara – Jl. Tugu – Jl. Mojopahit – JL. S Wiryopranoto – Jl. Sultan Syahrir – Jl. Halmahera – Jl. Tanimbar – Jl Arif Margono – Jl. S Supriyadi – Jl. Satsuit Tubun –Terminal Gadang

14. JPK (Joyogrand – Piranha – Karanglo)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Perum Joyo Grand – Jl. Tamansari – Jl. Joyosuryo – Jl. Mertojoyo – Jl. Tambaksari – Jl. Simp GajaHyana – Jl. Gajahyana – Jl. MT. Haryono – Jl. Sukarno Hatta – Jl. Pisang Kipas – Jl. Vinolia – Jl. Tunggul Wulung – Jl. Arkodion – Jl. Biola – Jl. Ikan Gurami – Jl. Ikan Kakap – Jl. Piranha Atas – Jl. Piranha – Jl. A. Yani – Jl. Cerme – Jl. Balearjosari – Jl. Karang Asem – Jl. APK Karanglo Indah

Kembali:
APK Karanglo Indah – Jl. Karang Asem – Jl. Cerme – Jl. A. Yani – Jl. Ikan Piranha – Jl. Piranha Atas – Jl. Ikan Kakap – Jl. Ikan Gurami – Jl. Biola – Jl. Arkodion – Jl. Tunggul Wulung – Jl. Bunga Vinolia – Jl. Pisang Kipas – Jl. Sukarno Hatta – Jl. MT.Haryono – Jl. Gajahyana – Jl. Simp Gajahyana – Jl. Tambaksari – Jl. Mertojoyo – Jl. Joyo Suryo – Jl. Tamansari – APK Joyo Grand

15. JDM (Joyogrand – Dinoyo – Mergan)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
APK Perum Joyo Grand – Jl. Kanjuruan – Jl. Tlogosari – Jl. Tlogo Indah – Jl. Raya Tlogomas – Jl. MT. Haryono – Jl. MT Haryono Gg X – Jl. Joyoraharjo – Jl. Tambaksari – Jl. Simp Gajayana – Jl. Gajayana – Jl. Sumbersari – Jl. Bendungan Sutami – Jl. Galunggung – Jl. Raya Langsep – APK Mergan

Kembali:
APK Mergan – Jl. Raya Langsep – Jl. Galunggung – Jl. Bendungan Sutami – Jl. Sumbersari – Jl. Gajayana – Jl. Simp Gajahyana – Jl. Tambaksari – Jl. Joyoraharjo – Jl. MT. Haryono Gg X – Jl. MT Haryono – Jl. Raya Tlogomas – Jl. Tlogo Indah – Jl. Tlogosari – Jl. Kanjuruan – APK Joyo Grand

16. LG (Landungsari – Gadang)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Terminal Landungsari – Jl. Tlogo Mas – Jl. Mayjend Haryono Jl. Sumber Sari – Jl. Bendungan Sutami – Jl. Surabaya – Jl. Bondowoso – Jl. Gading – Jl. Wilis – Jl. Panderman – Jl. AR Hakim – Jl. Merdeka Utara – Jl. Merdeka Selatan – Jl. Wiryopranoto – Jl. Sultan Syahrir – Jl. Kyai Tamin – Jl. Sartono SH – Jl. Peltu Sujono – Jl. Susanto – Jl. Niaga – Jl. Sonokeling – Jl. Janti – Jl. S. Supriyadi – Jl. Satsuit Tubun – Terminal Gadang

Kembali:
Terminal Gadang – Jl. Satsuit Tubun – Jl. S Supriyadi – Jl. Janti – Jl. Sonokeling – Jl. Niaga – Jl.Halmahera – Jl. Tanimbar – Jl. Nusa Kambangan – Jl. Terusan Halmahera – Jl. Kapten Piere Tendean – Jl. Arif Margono – Jl. KH Hasyim Asyhari – Jl. Kawi – Jl. Gading – Jl. Jombang – Jl. Surabaya – Jl. Bendungan Sutami – Jl. Wonogiri – Jl. Bend Sengguruh – Bendungan Sigura-gura – Jl. Sumbersari – Jl. Gajayana – Jl. Mayjen Haryono – Terminal Landungsari

17. LDG (Landungsari – Dinoyo – Gadang)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Terminal Landung Sari – Jl. Mayjen MT. Haryono – Jl. Mayjen Panjahitan – Jl. Brigjen S. Riyadi – Jl. Jend Basuki Rahmat – Jl. Merdeka Barat – Jl. Kauman – Jl. Syarif al Qodri – Jl. Ade Irma Suryani – Jl. Pasar Besar – Jl. Sersan Harun – Jl. Prof. Moh. Yamin – Jl. Sartono SH – Jl. Kol. Sugiono – Terminal Gadang

Kembali:
Terminal Gadang – Jl. Kol. Sugiono – Jl. Sartono SH – Jl. Irian Jaya – Jl. Tanimbar – Jl. Sulawesi – Jl. Yulius Usman – Jl. Syarif Al Qodri – Jl. Ade Irma Suryani – Jl. Hasyim Ashari – Jl. Kawi – Jl. Bromo – Jl. Buring – Jl. Ijen – Jl. Bandung – Jl. Veteran – Jl. Terusan Bogor – Jl. Mayjen Panjahitan – Jl. Mayjen haryono – Terminal Landung Sari

18. MM (Madyopuro – Mulyorejo)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Term Mulyorejo – Jl. Raya Bandulan – Jl. Jupri – Jl. Raya Langsep – Jl. Raya Dieng – Jl. Kawi Atas – Jl. Kawi – Jl. A.R. Hakim – Jl. Merdeka Utara – Jl. MGR. Sugriwiryopranoto – Jl. Mojopahit – Jl. Tugu – Jl. Kertanegara – Jl. Trunojoyo – Jl. Pattimura – Jl. Urip Sumoharjo – Jl. M. Wiyono – Jl. Ranu Grati – Jl. Danau Toba – Jl. Ki Ageng Gribig – Term Madyopuro

Kembali:
Term Madyopuro – Jl. Ki Ageng Gribik – Jl. Danau Toba – Jl. Ranu Grati – Jl. M. Wiyono – Jl. Urip Sumoharjo – Jl. Pattimura – Jl. Trunojoyo – Jl. Kertanegara – Jl. Tugu – Jl. Mojopahit – Jl. Basuki Rahmad – Jl. Merdeka Barat – Jl. Kauman – Jl. KH Hasyim Asyhari – Jl. Kawi – Jl. Kawi Atas – Jl. Raya Dieng – Jl. Raya Langsep – Jl. Jupri – Jl. Raya Bandulan – Term Mulyorejo

19. MT (Madyopuro – Tawangmangu)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Term. Mulyorejo –Jl. Sutan Syahrir –Jl. Kyai Tamim – Jl. Laks. Martadinata – Jl. Gatot Subroto – Jl. Ir. H. Juanda – Jl. Muharto – Jl. Ki. Ageng Gribig – Jl. Mayjen Sungkono – Jl. Wonokoyo – Term. Tlogowaru

Kembali:
Term. Tlogowaru – Jl. Wonokoyo – Jl. Mayjen Sungkonno – Jl. Ki. Ageng Gribig – Jl. Muharto – Jl. Ir. H. Juanda – Jl. Kebalen Wetan – Jl. Laks. Martadinata – Jl. Kyai Tamim – Jl. K. T. Tendean – Jl. Syarif Al Qodri – Jl. A.I. Suryani – Jl. Sutan syahrir – Terminal Mulyorejo

20. MK (Madyopuro – Karangbesuki)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Term Madyopuro – Jl. Kiageng Gribik – Jl. Muharto – Jl. Z. Zakse – Jl. Pasar Besar – Jl. Zaenal Arifin – Jl. A Munandar – Jl. MGR Sugriwiryopranoto – Jl. Merdeka Timur – Jl. Merdeka Selatan – Jl. Kauman – Jl. KH Hasyim Asyhari – Jl. Kawi – Jl. Ijen – Jl. Pahlawan Trib – Jl. Surabaya – Jl. B. Sutami – Jl. Kleseman – APK Karang Besuki

Kembali:
APK Karang Besuki – Jl. Klaseman – Jl. B Sutami – Jl. Surabaya – Jl. Pahlawan Trib – Jl. Guntur – Jl. BS. Riyadi – Jl. Buring – Jl. Merapi – Jl. Bromo – Jl. Semeru – Jl. Kahuripan – Jl. Tugu – Jl. Mojopahit – Jl. Basuki Rahmad – Jl. Merdeka Utara – Jl. Merdeka Timur – Jl. MGR Sugriwiryopranoto – Jl. S. Sah rir – Jl. Kyai Tamin – Jl. Kopral Ustman – Jl. Pasar Besar – Jl. Gatot Subroto – Jl. Ir. H. Juanda – Jl. Muharto – Jl. Ki Ageng Gribik – Term Madyopuro

21. MKS (Mulyorejo – Klayatan – Sukun)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Term Mulyorejo – Jl. Raya Mulyorejo – Jl. Raya Bakalan Krajan – Jl. Kemantren Gg III – Jl. Klayatan Gg III – Jl. S. Supriyadi – Jl. APK Pasar Sukun

Kembali:
APK Pasar Sukun – Jl. S. Supriyadi – Jl. Klayatan Gg III – Jl. KemaNtren Gg III – Jl. Raya Bakalan Krajan – Jl. Mulyorejo – Ter Mulyorejo

22. PBB (Polowijwn – Borobudur – Bunul)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
APK Polowijen – Jl. Cakalan – Jl. Ikan Tombro Timur – Jl. Ikan Tombro – Jl. Ikana Piranha Atas – Jl. Ters Ikan Paus – Jl. Ikana Paus VI – Jl. Ikan Paus – Jl. Simpang Borobudur – Jl. A. Yani – Jl. Laksda Adisucipto – Jl. Simp LA Sucipto – Jl. Warinoi – Jl. Membrono – Jl. Sisingamanganraja – Jl. R. Patah – Jl. APK Pasar Bunul

Kembali:
APK Pasar Bunul – Jl. Membrono – Jl. Wirinoi – Jl. Simp LA. Sucipto – Jl. Laksda Adi Sucipto – Jl. A. Yani – Jl. Borobudur – Jl. Ikan Paus – Jl. Ikan Paus VII – Jl. Ters Ikan Paus – Jl. Ikan Piranha Atas – Jl. Ikan Tombro Timur – Jl. Cakalan – Jl. APK Polowijen

23. TST (Tlogowaru – Sarangan – Tasikmadu)

24. TAT (Tlogowaru – Arjowinangun – Tirtosari)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
APK Tlogowaru – Jl. Raya Tlogowaru – Jl. Istiqomah – Jl. Raya Arjowilangun – Jl. Babatan V – Jl. Wonorejo – Jl. Jembatan lori – Jl. Kol Sugiono – Jl. Satsui Tubun – Jl. S. Supriyadi – Jl. APK Tirtosari

Kembali:
APK Tirtosari – Jl. S. Supriayadi – Jl. S. Tubun – JL. Kol Sugiyono – Jl. Jembatan Lori – Jl. Wonorejo – Jl. Babatan V – Jl. Babatan – Jl. Raya Arjowilangun – Jl. Istiqomah – Jl. Raya Tlogowaru – APK Tlogowaru

25. TSG (Tawangmangu – SoekarnoHatta – Gasek)

Jalur Angkotan Kota Malang

Berangkat:
Pasar Tawangmangu – Jl. Gilimanuk – Tembalangan – Jl. Sukarno Hatta – Jl. MT Haryono Jl. Gajayana – Jl. Bend Sigura – gura – Apk Gasek

Kembali:
Apk Gasek – Jl. Bend Sigura-gura – Jl. Gajayana Jl. MT Haryono – Jl. Sukarno Hatta – Tembalangan Jl. Gilimanuk – Pasar Tawangmangu

BONBIN

nah, ini terinspirasi dari berita di JTV "live" barusan di rumahnya mbahKU.
yg temanya "CARUK-MARUK KEBUN BINATANG SURABAYA"
aku masih bingung dengan berita yang ada.
1. soal hak pengelolaan Kebun Binatang Surabaya (KBS)
2. penataan seluruhnya di KBS
3. satwa dan karyawan KBS masalah negatif berpolemik.
4. Pemerintah dinilai melakukan pembiaran terhadap kondisi SOS (kode Morse tanda bahaya dari singkatan save our ship)
http://www.centroone.com/news/2011/05/04v/nasib-kebun-binatang-surabaya-masih-tidak-jelas/
http://jatim.vivanews.com/news/read/252533-kebun-binatang-surabaya-bak-menghitung-hari

what2an a iki?
kok pemerintah setempatnya malah gelod.eker2an gini. mana tanggung jawab sebagai pemerintah?
apa gak kasian yah sam si para hewan satwanya?
apa mereka juga gak meker dengan para karyawannya?
wah, ini maksudnya apa ya? sepertinya gada yang serius akan kondisi KBS sekarang.
ntar kalo KBS uda say good bye baru kerasa,  dan saling tuduh, saling gini, saling gono. tau ah.
tp yang pasti, aku kecewa dengan sikap pemerintah yang kayag begini.

dilain sisi.
aku pun juga masih bingung. kenapa juga tiga hewan-- Ular Piton, Buaya Muara, Kambing Gunung-- tewas?
apa gak dikasi makan sama petugasnya?
apa kurang asupan gizinya?
apa kurang perhatian pemerintah sampai-sampai satwanya tewas?
apa kebersihan kandangnya kurang terjaga?
kurang apa cobak?
*mekerteong teong teongg..

tp disini aku juga gabisa sepenuhnya nyalahin pemerintah nya juga.
*bukan membela.
karena, pemerintah mungkin ya udah ngajukin ato nyisihan (pasti udah ada uang alias dana buat dikhususkan bg KBS).

terus gimana juga dengan para satwanya?
wah ini. jd tanda tanya besar?
apamungkin para satwa penghuninya udah pada tua?
sakit2an?
kurang refreshing?
ato pusining mikirin keadaan bumi *cuaca yg tiap waktu berubah2 itu?
mungkin kali ya?

yah harapanku dari masalah ini, segera diselesaikan. KBS harus tetap ada ! harapan pihak kebun binatang bisa lebih serius merawat satwa-satwa.
:))

TIMNAS VS L.A Galaksi

bayu ps.b
nih para facebookers yg nyetatus tetang INDONESIA VS LA GALAKSI.
masan dan ubay   
ATYOO, INDONESIA BISA !!

Pancasila Sebagai Paradigma

Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistem nilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir; atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan bagi ‘yang menyandangnya’. Yang menyandangnya itu di antaranya:

a) bidang politik,
b) bidang ekonomi,
c) bidang social budaya,
d) bidang hukum,
e) bidang kehidupan antar umat beragama,

Memahami asal mula Pancasila. Kelimanya itu, dalam makalah ini, dijadikan pokok bahasan. Namun demikian agar sistematikanya menjadi relatif lebih tepat, pembahasannya dimulai oleh ‘paradigma yang terakhir’ yaitu paradigma dalam kehidupan kampus



1. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.

Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan.

Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.

Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup manusia maka tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan tolok ukur penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.

Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:

susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga
sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial
kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.


Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan. Secara singkat, pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara totalitas.
Pembangunan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Pembangunan, meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.


a. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik

Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas kerakyatan (sila IV Pancasila).
Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral keadilan. Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara negara dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik yang santun dan bermoral.

Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial politik diartikan bahwa Pancasila bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila. Pemahaman untuk implementasinya dapat dilihat secara berurutan-terbalik:

Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari;
Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) bilamana dalam pengambilan keputusan;
Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan konsep mempertahankan persatuan;
Dalam pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan kemanusiaan yang adil dan beradab;
Tidak dapat tidak; nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan (keadilan-keberadaban) tersebut bersumber pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.


Di era globalisasi informasi seperti sekarang ini, implementasi tersebut perlu direkonstruksi kedalam pewujudan masyarakat-warga (civil society) yang mencakup masyarakat tradisional (berbagai asal etnik, agama, dan golongan), masyarakat industrial, dan masyarakat purna industrial. Dengan demikian, nilai-nilai sosial politik yang dijadikan moral baru masyarakat informasi adalah:

nilai toleransi;
nilai transparansi hukum dan kelembagaan;
nilai kejujuran dan komitmen (tindakan sesuai dengan kata);
bermoral berdasarkan konsensus (Fukuyama dalam Astrid: 2000:3).


b. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi

Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan kemanusiaan ( sila II Pancasila). Sistem ekonomi yang mendasarkan
pada moralitas dam humanistis akan menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang menghargai hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun makhluk tuhan.
Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu. Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek.

Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara.

Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila Keempat Pancasila; sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia. Dengan demikian subjudul ini menunjuk pada pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau pembangunan Demokrasi Ekonomi atau pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia atau Sistem Ekonomi Pancasila.

Dalam Ekonomi Kerakyatan, politik/kebijakan ekonomi harus untuk sebesarbesar kemakmuran/kesejahteraan rakyat - yang harus mampu mewujudkan perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh warga masyarakat (tidak lagi yang seperti selama Orde Baru yang telah berpihak pada ekonomi besar/konglomerat). Politik Ekonomi Kerakyatan yang lebih memberikan kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat yang mencakup koperasi, usaha kecil, dan usaha menengah sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional. Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan ini ialah koperasi.

Ekonomi Kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program kongkrit pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih mandiri dan lebih mampu mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan daerah. Dengan demikian, Ekonomi Kerakyatan akan mampu memberdayakan daerah/rakyat dalam berekonomi, sehingga lebih adil, demokratis, transparan, dan partisipatif. Dalam Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Pusat (Negara) yang demokratis berperanan memaksakan pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau meningkatkan kepastian hukum.


c. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya

Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Pembangunan sosial budaya yang menghasilkan manusia-manusia biadab, kejam, brutal dan bersifat anarkis jelas bertentangan dengan cita-cita menjadi manusia adil dan beradab. Manusia tidak cukup sebagai manusia secara fisik, tetapi harus mampu meningkatkan derajat kemanusiaannya. Manusia harus dapat mengembangkan dirinya dari tingkat homo menjadi human.

Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya yang beragam si seluruh wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa. Perlu ada pengakuan dan penghargaan terhadap budaya dan kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan diterima sebagai warga bangsa. Dengan demikian, pembangunan sosial budaya tidak menciptakan kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial. Paradigma-baru dalam pembangunan nasional berupa paradigma pembangunan berkelanjutan, yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya perlu diselenggarakan dengan menghormati hak budaya komuniti-komuniti yang terlibat, di samping hak negara untuk mengatur kehidupan berbangsa dan hak asasi individu secara berimbang (Sila Kedua). Hak budaya komuniti dapat sebagai perantara/penghubung/penengah antara hak negara dan hak asasi individu.

Paradigma ini dapat mengatasi sistem perencanaan yang sentralistik dan yang mengabaikan kemajemukan masyarakat dan keanekaragaman kebudayaan Indonesia. Dengan demikian, era otonomi daerah tidak akan mengarah pada otonomi sukubangsa tetapi justru akan memadukan pembangunan lokal/daerah dengan pembangunan regional dan pembangunan nasional (Sila Keempat), sehingga ia akan menjamin keseimbangan dan kemerataan (Sila Kelima) dalam rangka memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa yang akan sanggup menegakan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI (Sila Ketiga).

Apabila dicermati, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila itu memenuhi kriteria sebagai puncak-puncak kebudayaan, sebagai kerangka-acuan-bersama, bagi kebudayaan-kebudayaan di daerah: (1) Sila Pertama, menunjukan tidak satu pun sukubangsa ataupun golongan sosial dan komuniti setempat di Indonesia yang tidak mengenal kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; (2) Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh segenap warganegara Indonesia tanpa membedakan asal-usul kesukubangsaan, kedaerahan, maupun golongannya; (3) Sila Ketiga, mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan tekad
masyarakat majemuk di kepulauan nusantara untuk mempersatukan diri sebagai satu bangsa yang berdaulat; (4) Sila Keempat, merupakan nilai budaya yang luas persebarannya di kalangan masyarakat majemuk Indonesia untuk melakukan kesepakatan melalui musyawarah. Sila ini sangat relevan untuk mengendalikan nilai-nilai budaya yang mendahulukan kepentingan perorangan; (5) Sila Kelima, betapa nilai-nilai keadilan sosial itu menjadi landasan yang membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutserta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.


d. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum

Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja, tetapi juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Sistem pertahanan yang bersifat semesta melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. Penyelenggaraan sistem pertahanan semesta didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara, serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

Sistem ini pada dasarnya sesuai dengan nilai-nilai pancasila, di mana pemerintahan dari rakyat (individu) memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam masalah pertahanan negara dan bela negara. Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan keamanan telah diterima bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan ditetapkannya UUD 1945, NKRI telah memiliki sebuah konstitusi, yang di dalamnya terdapat pengaturan tiga kelompok materi-muatan konstitusi, yaitu: (1) adanya perlindungan terhadap HAM, (2) adanya susunan ketatanegaraan negara yang mendasar, dan (3) adanya pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga mendasar.Sesuai dengan UUD 1945, yang di dalamnya terdapat rumusan Pancasila,

Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian dari UUD 1945 atau merupakan bagian dari hukum positif. Dalam kedudukan yang demikian, ia mengandung segi positif dan segi negatif. Segi positifnya, Pancasila dapat dipaksakan berlakunya (oleh negara); segi negatifnya, Pembukaan dapat diubah oleh MPR—sesuai dengan ketentuan Pasal 37 UUD 1945. Hukum tertulis seperti UUD—termasuk perubahannya—, demikian juga UU dan peraturan perundang-undangan lainnya, harus mengacu pada dasar negara (silasila Pancasila dasar negara).

Dalam kaitannya dengan ‘Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukum’, hukum (baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis) yang akan dibentuk tidak dapat dan tidak boleh bertentangan dengan sila-sila: (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan demikian, substansi hukum yang dikembangkan harus merupakan perwujudan atau penjabaran sila-sila yang terkandung dalam Pancasila. Artinya, substansi produk hukum merupakan karakter produk hukum responsif (untuk kepentingan rakyat dan merupakan perwujuan aspirasi rakyat).


e. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Umat Beragama

Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai bangsa yang ramah dan santun, bahkan predikat ini menjadi cermin kepribadian bangsa kita di mata dunia internasional. Indonesia adalah Negara yang majemuk, bhinneka dan plural. Indonesia terdiri dari beberapa suku, etnis, bahasa dan agama namun terjalin kerja bersama guna meraih dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia kita. Namun akhir-akhir ini keramahan kita mulai dipertanyakan oleh banyak kalangan karena ada beberapa kasus kekerasana yang bernuansa Agama. Ketika bicara peristiwa yang terjadi di Indonesia hampir pasti semuanya melibatkan umat muslim, hal ini karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Masyarakat muslim di Indonesia memang terdapat beberapa aliran yang tidak terkoordinir, sehingga apapun yang diperbuat oleh umat Islam menurut sebagian umat non muslim mereka seakan-seakan merefresentasikan umat muslim.

Paradigma toleransi antar umat beragama guna terciptanya kerukunan umat beragama perspektif Piagam Madinah pada intinya adalah seperti berikut:

1. Semua umat Islam, meskipun terdiri dari banyak suku merupakan satu komunitas (ummatan wahidah).

2. Hubungan antara sesama anggota komunitas Islam dan antara komunitas Islam dan komunitAs lain didasarkan atas prinsip-prinsi:

Bertentangga yang baik
Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama
Membela mereka yang teraniaya
Saling menasehati
Menghormati kebebasan beragama.


Lima prinsip tersebut mengisyaratkan: 1) Persamaan hak dan kewajiban antara sesama warga negara tanpa diskriminasi yang didasarkan atas suku dan agama; dan 2) pemupukan semangat persahabatan dan saling berkonsultasi dalam menyelesaikan masalah bersama serta saling membantu dalam menghadapi musuh bersama.

Dalam “Analisis dan Interpretasi Sosiologis dari Agama” (Ronald Robertson, ed.) misalnya, mengatakan bahwa hubungan agama dan politik muncul sebagai masalah, hanya pada bangsa-bangsa yang memiliki heterogenitas di bidang agama. Hal ini didasarkan pada postulat bahwa homogenitas agama merupakan kondisi kesetabilan politik. Sebab bila kepercayaan yang berlawanan bicara mengenai nilai-nilai tertinggi (ultimate value) dan masuk ke arena politik, maka pertikaian akan mulai dan semakin jauh dari kompromi.
Dalam beberapa tahap dan kesempatan masyarakat Indonesia yang sejak semula bercirikan majemuk banyak kita temukan upaya masyarakat yang mencoba untuk membina kerunan antar masayarakat. Lahirnya lembaga-lembaga kehidupan sosial budaya seperti “Pela” di Maluku, “Mapalus” di Sulawesi Utara, “Rumah Bentang” di Kalimantan Tengah dan “Marga” di Tapanuli, Sumatera Utara, merupakan bukti-bukti kerukunan umat beragama dalam masyarakat.

Ke depan, guna memperkokoh kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia yang saat ini sedang diuji kiranya perlu membangun dialog horizontal dan dialog Vertikal. Dialog Horizontal adalah interaksi antar manusia yang dilandasi dialog untuk mencapai saling pengertian, pengakuan akan eksistensi manusia, dan pengakuan akan sifat dasar manusia yang indeterminis dan interdependen. Identitas indeterminis adalah sikap dasar manusia yang menyebutkan bahwa posisi manusia berada pada kemanusiaannya. Artinya, posisi manusia yang bukan sebagai benda mekanik, melainkan sebagai manusia yang berkal budi, yang kreatif, yang berbudaya.


2. Inplementasi Pancasila sebagai Paradigma Kehidupam Kampus

Menurut saya, implementasi pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus adalah seperti contoh-contoh paradigma pancasila diatas kehidupan kampus tidak jauh berbeda dengan kehidupan tatanan Negara. Jadi kampus juga harus memerlukan tatanan pumbangunan seperti tatanan Negara yaitu politik, ekonomi, budaya, hukum dan antar umat beragama.

Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maka sebagai makhluk pribadi sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas rohani manusia. Unsur jiwa manusia meliputi aspek akal, rasa,dan kehendak. Sebagai mahasiswa yang mempunyai rasa intelektual yang besar kita dapat memanfaatkan fasilitas kampus untuk mencapai tujuan bersama.

Pembangunanyang merupakan realisasi praksis dalam Kampus untuk mencapai tujuan seluruh mahsiswa harus mendasarkan pada hakikat manusia sebagai subyek pelaksana sekaligus tujuan pembangunan. Oleh karena itu hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi pembangunan pengembangan kampus itu sendiri.

Musim Rambutan "Binjai"

RAMBUTAN ??
yeeahh, nih adalah salah satu buah yg ku suka. merah, berambut dan mancapss duahh !! (lebay dikit)
tp, nih kan udah pada tau yg namanya rambutan kan?
Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut.
haha :D

Pohon hijau abadi, menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 derajat Celsius), tinggi dapat mencapai 8m namun biasanya tajuknya melebar hingga jari-jari 4m. Daun majemuk menyirip dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur, dengan variasi tergantung umur, posisi pada pohon, dan ras lokal.

Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon rambutan akan merona (flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.
Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki "rambut" di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, "daging buah", sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas ("rambutan ace"/ngelotok).
Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak menghasilkan buah. Jika pertumbuhan musiman, buah masak pada bulan Maret hingga Mei, dikenal sebagai "musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah musiman lain, seperti durian dan mangga.

Kalau pas musimnya, buah ini mudah dijumpai di pinggir-pinggir jalan dengan harga ringan. Bahkan, diluar Jawa bisa jadi tak ada harganya. Biasanya, orang mengenalnya hanya sebagai buah atau di buat manisan. Namun, ternyata tumbuhan ini bisa juga untuk pengobatan.

Kandungan dan Manfaat
Buah ini mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponin. Kulit batang mengandung   tannin, saponin, flavonida, pectic substance, dan zat besi.
Bagian tumbuhan ini yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam, kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan, daun digunakan untuk mengatasi diare dan menghitamkan rambut, akar digunakan untuk mengatasi demam, dan biji digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus).

Cara dan Contoh Pemakaian.
Untuk obat yang diminum, tidak ada dosis rekomendasi. Untuk pemakaian luar, daun digiling samapi halus, lalu ditambah sedikit air. Kemudian air perasannya dapat digunakan untuk perawatan rambut. Adapun contoh pemakaiannya adalah sebagai berikut :
Disentri
Kulit buah rambutan (10 buah) dicuci, lalu dippotong-potong seperlunya. Lalu ditambahkan 3 gelas minum air bersih, selanjutnya rebus sampai airnya tersisa setengah. Setelah dingin, disaring dan diminum 2 kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.
Demam
Kulit rambutan yang telah dikeringkan (15 gr) dicuci. Kemudian ditambah 3 gelas air bersih, lalu direbus sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, disaring dan diminum 3 kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.
Perawatan Rambut
Daun rambutan secukupnya dicuci , lalu ditumbuk sampai halus. Sedikit air ditambahkan, sambil diaduk rata sampai menjadi adonan seperti bubur. Lalu, diperas dan didisaring dengan sepotong kain. Air yang terkumpul digunakan untuk membasahi kulit kepala. Hal ini dilakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
Kencing Manis
Biji rambutan (5 biji) digoreng sangran (sangria), lalu digiling sampai menjadi serbuk. Kemudian, diseduh dengan satu cangkir air panas. Setelah dingin airnya diminum sekaligus. Lakukan 1-2 kali sehari.
Sariawan
Kulit kayu rambutan (3 ruas jari) dicuci, lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Kemudian dipakai untuk berkumur selagi hangat.
Tak disangka, ternyata si rambut merah ini punya khasiat obat juga. Tak ada salahnya dicoba. Bagi yang punya perkarangan yang luas, kenapa tak mencoba menanamnya? Selain mudah dan murah, juga cepat berbuah. Satu lagi, bisa dijadikan koleksi tanaman obat keluarga.
Sumber : Setiawan Dalimarta, Atlas Tumbuhan Obat Tradisional Jilid 3, Puspa Swara, 2003. Diketik ulang dari Majalah Nikah Vol. 3 No. 4 Juli 2004 hal. 16-17.

HP = RACUN KEHIDUPAN ?

HP : HandPhone
HP adalah sebuah alat komunikasi yg canggih. yang memiliki fitur2 internet, comunitas, games, mp3, ovi, snaptu, calculator, stopwach dan pastinya CAMERA, dan banyak fitur2 yg lain yg lebih canggih.HP tanpa kabel, jd mudah dibawa kemana-mana. Simple !

tadi tuh iseng2 cari topik buat ngeblog, eh yg ada ditanganku HP C3 ini. yah, dan aku survey ke cemuns-cemuns : " Apa pendapat mu ttg HP = RACUN KEHIDUPAN ?? setuju gak ?? Jelasin !! "
nih pendapat mereka :
1. DESY : setuju, aku maleh males lapo2 :(, tp kalo kita bisa mennjaga iya bukan racun
2. AY : tergantung dari kita menggunakannya dalam bidang positip apa negatip. wes pasti uda tau  tanpa dijelasin
3. DITA  : setuju dan tidak setuju, soalnya karna ada hape aku boros duit, aku jarang belajar, kalo di kls smsan mulu :). hahaha tapi itu tergantung pada tiap individu e, dan kalo aku setuju berarti aku mengkambing hitamkan hape.
4. AIDA : tergantung keguanaan dan sikon
5. BAGUS : tidak ! karena HP = HandPhone
6. BETO : setuju, soal e tanpa hape hidup sepi hahaha
7. LINA : gag juga. terlalu alay. soal e hp juga membantu kita shri2.
8. ERELL : setujuuuuu :D , soalnya kalo gada hp kita bisa sakaw. haha :P tp kalo gada hp, banya di salah gunakan juga :( huhu T.T
9. FRANS : setuju gak setuju. klo dlht dr positifnya kan bs buat komunikasi, simple, bs buat dengerin lagu, internetan,. tp tergantung yg make, asal buat yg bermanfaat dan ngerti waktu seh no problem
10. DEVI : opo'o kmu iku xun?
11. HEWOD : ya racun cinta, membikin gila
12. OYON : enggak, sebenernya pendapat seperti itu muncul dari penyalah gunaan hp itu sendiri
13. NANDA : setuju soal e wis kejadian sm aku sendiri. sejak aku kenal sm yg namanya hp. sekolah, pelajaran jd terlupakan. dan hasil e nilai ku dan nem ku annjjloook.


dan nih menurut ku HP tergantung penggunaanya. siapa, dimana, buat apa, kepada siapa dan tergantung penggunaanya pokok e !
menurut kalian gimana??

Selasa, 29 November 2011

Reporter dan Reportase


Memutuskan untuk menjadi seorang jurnalis, mungkin bukan perkara mudah. Setidaknya ada beberapa hal yang langsung terbayang, seperti harus on time, super sibuk, dan dikejar deadline. Hari-hari selalu sibuk mengais kolong langit demi sebaris berita, belum lagi jika redaksi menuntut tulisan unik, berbobot, up to date, dan tidak cepat basi. Wah gimana dong???
Teman-teman jangan bingung, juga jangan nyerah. Meskipun harus diakui, jurnalistik kampus adalah miniatur jurnalistik lapangan, tapi jika disiasati dan dipahami aturan mainnya, maka profesi ini tidak begitu mengganggu kuliah kamu. Melibatkan diri dalam jurnalis kampus adalah sarana belajar, menggali ilmu dan pengalaman, dan yang lebih penting, tentu tak semua orang bisa mendapatkan kesempatan seperti itu.
Nah, diedisi ini kita akan membahas gimana sih caranya jadi reporter yang baik, diterima nara sumber dan menghasilkan reportase yang memuaskan.
Menjadi reporter berita peristiwa/kejadian/event mungkin sedikit lebih mudah jika dibandingkan menjadi reporter berita reportase diluar berita event. Misalnya ada mahasiswa baru yang menang debat melawan ketua BEM di arena OSPEK, itu adalah contoh berita peristiwa/event. Mudah meramunya, dapat dengan atau tanpa wawancara. Meskipun demikian, berita reportase yang baik, tetap perlu dilengkapi dengan pendapat dari pelaku event tersebut.
Berita yang harus diliput tanpa peristiwa, misalnya 'penurunan tingkat kelulusan mahasiswa pada mata kuliah tertentu'. Maksud kalimat 'tanpa peristiwa' di sini adalah tidak ada kejadian yang langsung dapat dilihat. Sumber-sumber berita hanya dapat diperoleh dari data-data, fakta, dan hasil wawancara. Disini mutlak diperlukan nara sumber, untuk mendapatkan akurasi berita.
Menurut Suriani (koresponden harian Sinar Harapan), dalam makalahnya 'Teknik mencari dan menulis berita', ada beberapa bekal yang harus dimiliki oleh seorang reporter, untuk melakukan wawancara kepada nara sumber.
Pertama, nuansa pribadi: pewawancara perlu memiliki keterampilan, kecakapan dalam menghadirkan pertanyaan yang mengena, tandas, lugas, dan mampu menimbulkan jawaban yang multi aspek. Karena itu pewawancara harus memiliki pengetahuan, wawasan, pengalaman, idealisme, serta tanggung jawab profesi.
Kedua, nuansa produktivitas; pewawancara dituntut mampu menghasilkan wawancara yang tidak hanya bersifat "hangat-hangat tahi ayam", namun harus mampu menghadirkan hasil liputan wawancara yang berkelanjutan, sesuai dengan kemauan dan keinginan pembaca.
Ketiga, nuansa kreativitas; pewawancara harus mengembangkan imajinasi dan wawasannya, sehingga senantiasa dapat melahirkan ide-ide baru sebagai modal untuk wawancara.
Itulah ketiga bekal awal yang harus dimiliki seorang reporter, cukup memacu adrenalin bukan? Andai aku jadi kamu, aku akan mencobanya, bukankah dunia muda dipenuhi dengan tantangan-tantangan yang membutuhkan ketelatenan untuk menaklukkannya?
Ada beberapa tips ringan untuk memulai wawancara,
1. Bangunlah rasa percaya diri kamu, 'aku ini reporter' atau 'insyaAllah aku bisa'
2. Ketika bertemu nara sumber sebutlah identitas kamu, dari harian/majalah apa
3. Tanpa mengurangi rasa hormat kamu pada nara sumber, lepaskan status bahwa dia adalah dekan, dosen, ataupun ketua BEM, siapapun orangnya dia adalah nara sumber. Yakinkan hatimu, bahwa mereka adalah orang-orang baik hati, yang bersedia berbagi informasi.
4. Jadilah reporter yang bersahabat, minimal lemparkan seulas senyum, jabat tangannya jika dia berjenis kelamin sama dengan kamu (jangan sampai uluran tangan kamu ditolak ketika hendak menjabat tangan nara sumber, itu akan menambah rasa grogi kamu, dan kamu bisa dianggap tidak sopan). Inilah perlunya mengenali nara sumber sebelum melakukan wawancara, terlebih jika nara sumber tersebut adalah dosen kamu.
5. Jangan bersikap kaku, meski kamu reporter baru. Tanyakan saja, poin-poin pertanyaan yang telah ditugaskan redaktur dan kembangkan imajinasi kamu sesuai jawaban yang diberikan nara sumber. Jika nara sumber berkeberatan menjawab beberapa poin dari pertanyaan kamu, tidak perlu dipaksa. Termasuk jika mereka meminta kamu tidak meng-ekspose hal-hal tertentu yang sengaja mereka jauhkan dari jangkauan publik. Ingat, tujuan awal kamu jadi reporter, bukan jadi tukang gosip, tapi agen pembaharu.
Baiklah sampai disini dulu, selamat mencoba, karena tanpa latihan, teori-teori ini tidak akan banyak berguna. Untuk lebih memotivasi kamu, tak ada salahnya kita meminjam cara belajarnya orang matematika. Aku dengar aku lupa, aku lihat aku kerjakan, aku kerjakan aku mengerti. Selamat meliput, semoga berhasil. Jayalah terus jurnalistik Indonesia.